Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, masih mempertahankan keunggulannya dari petahana Donald Trump dalam polling terbaru.
Dalam dua hasil polling terbaru yang digelar 2 bulan sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) digelar pada November 2020, Biden berhasil memimpin. Dilansir Bloomberg, Kamis (3/9/2020), Biden unggul 10 persen dalam polling yang digelar Quinnipiac University dan memimpin 8 persen dalam polling dari CNN.
Dalam polling dari Quinnipiac University, Biden unggul dengan 52 persen suara. Sementara itu, dalam polling CNN, dia memimpin dengan 51 persen suara.
Hasil dua polling ini sejalan dengan survei-survei sebelumnya. Dalam survei nasional dari Grinnel College, Biden unggul 8 persen dari calon presiden (capres) dari Partai Republik itu.
Bahkan, survei yang digelar Fox News juga menunjukkan Biden memimpin di tiga negara bagian yang penting bagi Trump. Di Arizona, Biden mendapat 49 persen suara, sedangkan Trump 40 persen.
Kemudian, di North Carolina, Biden unggul dengan 50 persen suara berbanding 46 persen serta mendapat 50 persen suara berbanding 42 persen suara bagi Trump di Wisconsin. Di ketiga survei ini, Biden mendapat dukungan terbanyak dari pemilih wanita dan penduduk yang tinggal di pinggiran kota.
Baca Juga
Fox News dikenal memiliki pandangan yang sejalan dengan Trump dan mendukung Presiden AS itu dalam sebagian besar kebijakannya.
Kampanye menjelang Pilpres makin ketat meski tidak bisa diselenggarakan dengan leluasa karena pandemi Covid-19. Masing-masing partai telah menggelar konvensi partainya.
Demokrat menggunakan sisa 4 hari dalam jadwal konvensi mereka untuk memperlihatkan Trump sebagai pemimpin yang korup dan memecah negara serta gagal melindungi AS dari pandemi.
Sementara itu, Trump mengakhiri konvensi dengan pidatonya yang menyinggung unjuk rasa penuh kekerasan di berbagai kota AS dan menekankan Biden bakal menyerahkan negara kepada sosialis jika dia menjadi menang dalam Pilpres.
Selain diselenggarakan di tengah pandemi Covid-19, Pilpres AS kali ini juga dilaksanakan di bawah bayang-bayang kekerasan terhadap warga kulit hitam dan kekerasan polisi.