Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemilu Rusia: Putin Berpeluang Jadi Pesiden Terlama Usai Uni Soviet Bubar

Putin akan menjadi pemimpin atau presiden terlama Rusia pasca Uni Soviet bubar.
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar selama pidato tahunannya di Majelis Federal, di Sevastopol, Krimea, 21 Februari 2023. REUTERS/Alexey Pavlishak
Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat di layar selama pidato tahunannya di Majelis Federal, di Sevastopol, Krimea, 21 Februari 2023. REUTERS/Alexey Pavlishak

Bisnis.com, JAKARTA --  Pemilihan Umum atau Pemilu Rusia akan berlangsung pada hari ini, Jumat (15/3/2024). Ada empat kandidat yang akan bertarung dalam Pemilu tersebut, termasuk petahana, Vladimir Putin.

Putin diramalkan akan kembali terpilih sebagai presiden. Itu artinya, Putin akan menjadi pemimpin Rusia terlama pasca runtuhnya Uni Soviet pada awal dekade 1990-an laku.

Bekas agen Komite Gosudarstvennoy Bezopasnoti (KGB) atau lembaga intelijen Uni Soviet itu telah menjabat sebagai presiden sejak tahun 2000 hingga 2008. Kemudian dia menjabat sebagai perdana menteri pada tahun 2008 hingga 2012. 

Putin kembali maju sebagai capres dalam pemilu Rusia pada Pemilu 2012, Pemilu 2018, dan akan bertanding lagi pada Pemilu 2024 yang berlangsung hari ini. Kalau kembali terpilih, Putin akan memimpin Rusia lebih dari 20 tahun. Itu artinya, Putin akan menjadi pemimpin Rusia terlama dalam sejarah pasca Uni Soviet bubar.

Selama memimpin Rusia, Putin telah terlibat dalam berbagai macam kontroversi, mulai dari perang 5 hari dengan Georgia, aneksasi Krimea, konflik Suriah, hingga perang atau operasi khusus di Ukraina.

Melansir Reuters, terlepas dari kontroversinya, jajak pendapat menunjukkan ia didukung oleh mayoritas warga Rusia, dengan satu survei bulan lalu memberinya 75% dukungan. Sementara itu, 2 kandidat yang berharap untuk mencalonkan diri dengan alasan menyerukan diakhirinya perang di Ukraina, dinyatakan tidak memenuhi syarat.

Seruan Putin

Adapun, Putin mengimbau para pemilih, termasuk di wilayah-wilayah yang dicaplok Ukraina, untuk bersatu dalam menentukan masa depan Rusia dengan memberikan suara dalam pemilihan presiden minggu ini yang hampir pasti akan dimenangkannya.

"Setiap suara yang anda berikan sangat berharga dan bermakna,” kata Putin dalam pidato video yang pertama kali ditayangkan di timur jauh Rusia dan dilaporkan oleh kantor berita nasional.

"Oleh karena itu saya meminta anda dalam tiga hari mendatang untuk menggunakan hak pilih anda."

Putin, 71 tahun dan berkuasa sebagai presiden atau perdana menteri sejak tahun 2000, menghadapi tiga penantang dalam tiga hari pemungutan suara yang dimulai pada hari Jumat. Tak satu pun penantang yang mengkritiknya.

Dalam pernyataan videonya, Putin mengatakan semua pemilih ingin melihat Rusia yang kuat, makmur, dan bebas “untuk meningkatkan standar hidup dan kualitas hidup. Dan itulah yang akan terjadi.”

Putin menggambarkan bahwa pemungutan suara, merupakan “demonstrasi perasaan patriotik”. Hal ini, katanya, terutama dirasakan di wilayah timur dan selatan Ukraina yang kini dikuasai oleh pasukan Rusia. Wilayah jatuh ke tangan Rusia sejak dimulainya invasi pada Februari 2022, dan wilayah lainnya diambil alih oleh kelompok separatis yang didukung Rusia pada tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper