Bisnis.com, JAKARTA – Jacob Blake, warga kulit hitam yang ditembak tujuh kali oleh petugas kepolisian di Kenosha, Wisconsin, Amerika Serikat, terancam mengalami kelumpuhan permanen.
Dilansir dari Bloomberg, salah satu pengacara Blake, Patrick Salvi mengatakan berdasarkan informasi dokter yang mengangani, dia menderita patah tulang belakang, patah tulang belakang, dan kerusakan pada perut, ginjal dan hatinya.
"Butuh keajaiban bagi Jacob Blake Jr. untuk bisa berjalan lagi. Luka-luka itu adalah hasil dari penggunaan kekerasan yang brutal, sekali lagi, pada seorang warga Afrika-Amerika,” kata pengacara Blake lainnya, Ben Crumb.
Ayah Blake, yang juga bernama Jacob Blake, mengatakan kepada Chicago Sun-Times bahwa dia tidak tahu apakah kelumpuhan putranya yang berusia 29 tahun akan menjadi permanen.
"Mereka menembak putra saya tujuh kali. Tujuh kali. Sepertinya dia tidak penting. Tapi anakku penting. Dia manusia, dan dia penting," kata Jacob Blake Senior pada konferensi pers di Kenosha.
Ayah Blake mengatakan dia mengetahui pada Minggu malam bahwa polisi telah menembak putranya delapan kali dan tak lama kemudian dia menonton video yang beredar. Dalam video tersebut menunjukkan putranya ditembak dari arah belakang.
Ben Crump mengatakan tiga putra Blake, yang masing-masing berusia tiga, lima, dan delapan tahun, berada di dalam mobil pada saat penembakan.
Sebelumnya diberitakan, Jacob Blake yang merupakan warga kulit hitam asal Wisconsin, ditembak anggota polisi. Dalam video yang memperlihatkan kejadian tersebut, polisi melepaskan tujuh tembakan ke arah Blake dari belakang.
dari video tersebut, Jacob Blake terlihat sempat berdebat dengan polisi yang mencegatnya sebelum ditembak. Video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu protes terbaru atas ketidakadilan rasial di beberapa kota.
Aksi ini terjadi tiga bulan setelah kematian George Floyd di tangan polisi Minneapolis, memicu demonstrasi di seluruh AS dan memicu perdebatan yang lebih luas tentang isu rasial.