Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru menunjukkan satu dari tiga pengusaha Inggris berencana memangkas karyawan pada kuartal ini. Hal ini semakin mempertegas peningkatan risiko krisis pasar tenaga kerja yang menggagalkan pemulihan pasca-lockdown karena dukungan pemerintah ditarik.
Dilansir Bloomberg, Senin (10/8/2020), menurut survei terhadap 2.000 pemberi kerja oleh badan sumber daya manusia CIPD dan Adecco Group, masalahnya sangat akut di perusahaan swasta dengan hampir 40 persen diperkirakan akan melakukan PHK.
Pertumbuhan upah juga tampaknya akan melemah. Para pengusaha yang berniat meninjau gaji mengantisipasi kenaikan 1 persen untuk gaji pokok, dibandingkan dengan 2 persen tahun lalu. Meski begitu, minat perekrutan meningkat dan menunjukkan bahwa bisnis sedang bergulir kembali sebagai respons terhadap krisis.
Baca Juga
Momok pengangguran massal membayangi ekonomi Inggris saat memulai pemulihannya yang rapuh setelah penguncian selama berbulan-bulan. Sementara itu, pemerintah telah membayar upah 9,6 juta pekerjaan dengan biaya 33,8 miliar poundsterling (US$44 miliar) per 2 Agustus. Namun, pemerintah telah mulai menghentikan program itu, bahkan ketika banyak bisnis masih berjuang.
Bank of England pekan lalu memperingatkan pengangguran akan naik menjadi sekitar 7,5 persen pada akhir tahun.