Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Detik-Detik Ribuan Ton Amonium Nitrat Meledak di Beirut Lebanon

Ledakan dahsyat di Beirut terjadi sebelum pemberlakuan lockdown dan jam malam untuk menahan sebaran Virus Corona.
Massive Explosion Rocks Beirut
Massive Explosion Rocks Beirut

Bisnis.com, JAKARTA – Kota Beirut di Lebanon dihempas ledakan akibat 2.750 ton amonium nitrat terbakar di pelabuhan.

Berdasarkan pantauan melalui Twitter, ledakan terjadi pukul 18:08 waktu setempat pada Selasa (4/8/2020).

Dalam video rekaman CCTV yang diposting oleh akun @1sanjanay memperlihatkan seorang ayah dengan anaknya berlindung di bawah meja setelah ledakan.

Ledakan tersebut terjadi pada hari pertama dari dua hari masa tenggang yang diberikan pemerintah Lebanon sebelum memberlakukan lockdown dan jam malam untuk menahan sebaran Virus Corona.

Saat itu, dilaporkan jalanan sedang ramai dan banyak orang yang berkunjung ke pusat kota dan wilayah sekitarnya.

Myriam Sawma (31) menjadi salah seorang korban selamat, karena tengah pergi meninggalkan rumah untuk berbelanja pasokan bahan makanan sebelum lockdown dilanjutkan.

“Saya sedang berada di mal dan mendengar ledakan pertama, kemudian ledakan kedua bersama dengan asap memenuhi seluruh gedung. Orang-orang berteriak dan berlarian,” kata Sawma, dilansir Bloomberg, Rabu (5/8/2020).

Beirut dan wilayah sekitarnya juga menjadi rumah bagi banyak kedutaan, organisasi non-pemerintah dan sebagian besar entitas dan lembaga pemerintah serta kementerian dan markas besar partai-partai politik.

Sekretaris Jenderal Partai Kataeb, Nizar Najarian, terbunuh dalam ledakan itu. Saat itu, dia tengah memimpin rapat untuk pesta di markas besarnya, di dekat lokasi ledakan.

Puing-puing telah menutupi seluruh pelabuhan, merusak truk dan kontainer pengiriman barang lainnya. Asap hitam juga masih terlihat mengepul ke langit beberapa jam setelah ledakan.

Pelabuhan Beirut menerima 6 juta ton pengiriman per tahun dan merupakan pelabuhan utama di Lebanon.

Sampai saat ini, pemerintah setempat belum mengetahui apakah ledakan tersebut murni kecelakaan atau serangan.

Adapun, sampai Selasa (4/8/2020) pukul 23.00 waktu setempat, dilaporkan 67 orang meninggal dan sekitar 3.600 orang luka-luka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper