Bisnis.com, JAKARTA - Korea Utara melemparkan kesalahan kepada Korea Selatan lantaran adanya warganya yang telah kabur ke selatan kembali ke negaranya.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin (27/7/2020), Pyongyang menerapkan lockdown di perbatasan Kaesong setelah menemukan seseorang yang dicurigai terinfeksi Covid-19.
Orang tersebut dicurigai merupakan seseorang yang sudah kabur ke Korea Selatan (defector), tetapi kembali lagi ke Korea Utara melalui Zona Demiliterisasi yang membelah semenanjung .
"Korea Utara memanfaatkan kembalinya defector untuk mengalihkan kesalahan atas wabah yang telah terjadi atau untuk kegagalan karantina di masa depan," kata mantan analis Korea Utara dari AS Rachel Lee.
Korea Utara bisa saja mencari alasan hal ini terjadi karena lemahnya penjagaan Korea Selatan atau sengaja mengirim pembelot.
Pakar dari International Crisis Group Duyeon Kim berpendapat, dengan menyalahkan Korea Selatan, Pyongyang bisa saja berkesempatan menerima bantuan dari Korea Selatan secara sah.
Baca Juga
Kembalinya seorang defector ke Korea Utara sangat jarang ditemukan. Bahkan, Kementerian Kesatuan hanya menemukan 11 orang dalam 5 tahun terakhir.
Apalagi, zona demiliterisasi merupakan salah satu wilayah dengan penjagaan paling ketat di dunia.
Namun, militer Korea Selatan mengakui ada seorang defector yang kembali ke Korea Utara dari Pulau Ganghwa, di muara sungai Han barat laut Seoul. Dia sedang diinvestigasi karena kasus pemerkosaan.
Sementara itu, Yonhap melaporkan Blue House telah memilih Menteri Kesatuan yang baru yakni Lee In-young pada Senin (27/7/2020). Dia berjanji akan melakukan perubahan signifikan untuk hubungan kedua negara.
"Mari kita buat perubahan besar dengan pendekatan strategis, dan semoga Kementerian Kesatuan menjadi pusat 'waktu bagi kedua Korea," ujarnya.