Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mungkinkah Korut Negara Terakhir Terdampak Covid-19?

Seorang warga Korut yang selama ini melarikan diri ke Korsel dilaporkan pulang ke Korea Utara sambil "membawa" Covid-19 di tubuhnya.
Ilustrasi-Pintu masuk ke kawasan industri Korsel-Korut di Kaesong./ANTARA
Ilustrasi-Pintu masuk ke kawasan industri Korsel-Korut di Kaesong./ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga hari ini, Worldometer mencatat 215 negara atau wilayah telah terdampak virus Corona penyebab Covid-19.

Dari data yang ada tercatat jumlah kasus positif mencapai angka 16,202,385, dengan angka kematian mencapai 648,445 jiwa serta kasus sembuh sebanyak 9,913,795.

Sementara itu, berdasar update terakhir, Minggu (26/7/2020) pukul 04:19 GMT atau 11.19 WIB, kasus aktif tercatat sebanyak 5,640,145 dengan jumlah pasien dalam kondisi sedang 5,573,942 (99 persen), dan pasien dalam kondisi kritis 66,203 (1opersen).

Dari informasi terkini yang terdapat di situs tersebut disebutkan terjadi 1.494 kasus baru di Kazakhstan, 37 kasus baru dan satu meninggal di Haiti.

Selanjutnya tercatat 528 kasus baru dan 4 kasus meninggal di Belgia, 879 kasus baru dan 37 kasus meninggal di Honduras.

Sementara itu tercatat 451 kasus baru dan 10 kasus meninggal di Australia, 825 kasus baru dan 62 kasus meninggal di Bolivia.

Sedangkan di Jamaica tercatat ada 6 kasus baru, di Meksimiko tercatat 6.751 kasus baru dan 729 kasus meninggal, serta 46 kasus baru di China.

Selain China, Korea Selatan tercatat mengalami 58 kasus baru.

Dunia tentu berharap kasus Covid-19 tidak meluas di negara lain, apalagi sampai memunculkan pusat penyebaran baru wabah akibat virus Corona strain baru ini.

Namun, kabar dari Korea Utara memberi sinyal yang tidak sejalan dengan harapan tidak ada lokasi baru penyebaran virus Corona.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan telah memerintahkan isolasi atau lock down atas Kota Kaesong, yang terletak di dekat perbatasan dengan Korea Selatan. Penutupan kota ini disebabkan salah satu warga yang diduga terinfeksi virus corona.

Bloomberg, Minggu (26/7/2020), menyebutkan Kim menghadiri rapat darurat Partai Buruh dan mengambil langkah cepat untung mengisolasi Kota Kaesong pada Jumat menyusul laporan dugaan infeksi Covid-19, demikian pernyataan dari Agen Berita Korean Central (KCNA).

Warga yang diduga positif Corona tersebut secara ilegal kembali ke Korea Utara pada 19 Juli 2020 melalui jalur perbatasan dengan Korea Selatan.

Hal itu mendorong pemerintah Korut untuk melakukan penyelidikan terhadap unit militer yang bertanggungjawab di perbatasan dan berencana menerapkan hukuman berat.

KCNA menyatakan warga yang terindikasi positif corona tersebut telah membelot ke Korsel pada tiga tahun lalu, tetapi tidak ada informasi rinci bagaimana dia bisa menembus penjagaan perbatasan yang dijaga dengan sangat ketat.

Saat KCNA memberitakan bahwa status warga tersebut belum pasti berdasarkan pemeriksaan sekresinya, laporan ini menambah spekulasi bahwa virus corona telah mencapai Korut, walaupun pemerintah belum mengkonfirmasi satu pun kasus positif Covid-19.

Lantas apa yang akan terjadi dengan Korut?

Satu hal yang pasti, Kim Jong-un menyatakan situasi kritis sedang terjadi, virus mematikan disebutkan telah masuk ke Korut, dan seluruh warga harus bersatu di bawah komite pusat partai yang dipimpinnya untuk mempertahankan kesejahteraan dan keamanan negara, ujar KCNA.

Pertanyaan besarnya, mampukan Kim Jong-un  mengendalikan penyebaran dan penularan virus Corona di Korea Utara?

Jika Kim Jong-un menerapkan langkah keras, hal itu mungkin saja terjadi. Tapi, yang menjadi pertanyaan bagaimana dengan kondisi kesehatan warga Korut?

Ekonomi Korut digambarkan berada dalam situasi memburuk. Ini saja menjadi sinyal betapa kritisnya Korut jika Covid-19 benar-benar terjadi di sana.

Sementara itu, Fitch Solutions memprediksi Korut bakal menghadapi kondisi kontraksi terburuk pada tahun ini sejak kelaparan melanda pada kisaran 1990, setelah batas dengan partner perdagangan utama, China, ditutup sebagai upaya mencegah penyebaran virus Corona.

Sementara itu, mengutip Reuters, Antara menyebutkan Korut menerima ribuan alat tes Covid-19 dari Rusia dan negara-negara lainnya serta menutup perbatasan secara ketat

Kita masih belum tahu, mungkinkah Korut menjadi negara terakhir yang akan terpapar virus Corona. Juga belum bisa diketahui apakah Korut akan menjadi negara yang mengalami dampak paling parah dari serbuan Corona di dunia.

Indikasi yang ada bisa jadi memunculkan kekhawatiran Korut akan mengalami dampak paling parah dari wabah Covid-19, jika negeri itu terpapar.

Namun di sisi lain, kita pun masih menunggu bagaimana Kim Jong-un mengatasi ancaman Covid-19 di negerinya. Jadi, mari kita tunggu saja. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Saeno
Sumber : worldometer/bloomberg/Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper