Bisnis.com, JAKARTA – Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-Un mengumpulkan para pejabat tinggi negara pada Minggu (26/7/2020) sore waktu setempat. Kantor berita KCNA mengatakan rapat itu dihelat menyikapi kondisi Kaesong.
Sejak Sabtu (25/7) petang, media dalam dan luar negeri gencar mengabarkan soal adanya temuan kasus Covid-19 di kawasan industri yang pernah jadi ibu kota pada masa Dinasti Goryeo tersebut.
Kabar itu mulanya bersumber dari kalangan internal militer dalam sebuah wawancara dengan media Yonhap. Menurut keterangannya, ada seorang pembawa virus yang masuk ke Korea Utara (Korut) secara ilegal dan berpotensi menyebarkannya ke warga Korut.
Usai rapat, Kim mengindikasikan peristiwa itu benar dengan berkata bahwa negaranya bakal “menerapkan sistem kewaspadaan maksimal.” Per Minggu (26/7), lockdown juga langsung berlaku di Kaesong.
Itu merupakan kali kedua pada Juli 2020, Kim mengakui kerentanan negaranya menghadapi Covid-19. Sebelumnya, dia juga sempat mengisyaratkan kewaspadaan lewat manuver mengembangkan vaksin Covid-19, meski mengklaim di negaranya belum ada korban meninggal akibat wabah itu.
Kim sebenarnya sudah menutup batas negara sejak awal Juli 2020. Namun, langkah itu pada akhirnya gagal efektif karena kebiasaan berdagang orang Korut.