Bisnis.com, JAKARTA - Turki mengundang para pemimpin dunia untuk berdoa di Hagia Sophia Ketika salat Jumat pertama akan diadakan di Hagia Sophia besok, 24 Juli 2020
Ini merupakan kali pertama salat digelar setelah 86 tahun lalu.
Sekitar 1.000 hingga 1.500 orang diperkirakan akan menghadiri Shalat Jumat, yang dibacakan oleh Ali Erbas, kepala Direktorat Urusan Agama Turki (Diyanet).
Pelaksanaan salat akan dilakukan sesuai protokol kesehatan coronavirus seperti masker wajah, desinfektan tangan dan sajadah akan dibagikan kepada mereka yang datang untuk salat.
Selain dari Presiden Recep Tayyip Erdogan, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP) Devlet Bahçeli, wakil dan anggota Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa dan menteri Turki diperkirakan akan menghadiri salat Jumat itu.
Banyak pemimpin dari berbagai negara juga diundang ke Hagia Sophia. Presiden negara-negara seperti Azerbaijan dan Qatar diharapkan untuk menghadiri salat. Erdogan berkunjung ke Hagia Sofia pada 19 Juli, sebelum salat pertama digelar besok.
Dalam kunjungan kilat yang dianggap sebagai inspeksi, Erdogan memerintahkan lukisan dinding, mosaik untuk ditutup dengan tirai Mosaik dan lukisan di Hagia Sophia akan ditutupi oleh tirai selama salat.
Perancah, yang didirikan untuk restorasi, juga akan ditutup dengan tirai. Sementara itu, panel sectus omphalion opus akan dibiarkan di bawah permadani. Namun demikian, untuk mencegah mosaik dari kerusakan, dua lapisan kain akan diletakkan di bawah karpet.
Karpet yang akan digunakan di Hagia Sophia, sedang diproduksi di provinsi Manisa barat di salah satu pabrik pertama Turki di mana permadani ditenun dengan mesin. Terbuat dari 100 persen wol asli, dengan memancarkan motif era Ottoman abad ke-17.