Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS-China Bentuk Blok, Ini Posisi Indonesia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia tidak memiliki sejarah keberpihakan terhadap blok tertentu termasuk pada perang dingin beberapa dekade lalu.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kiri) diterima Menteri Luar Negeri China Wang Yi, di Balai Agung Rakyat, Beijing, China, Rabu (14/4/2019) pagi./ANTARA-M. Irfan Ilmie
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi (kiri) diterima Menteri Luar Negeri China Wang Yi, di Balai Agung Rakyat, Beijing, China, Rabu (14/4/2019) pagi./ANTARA-M. Irfan Ilmie

Bisnis.com, JAKARTA - Ketegangan yang meruncing antara Amerika Serikat dan China mendorong kedua negara membentuk blok kekuatan. AS telah sepakat membentuk koalisi dengan Inggris, sedangkan China tengah berupaya memperbaiki hubungan dengan Vietnam dan negara-negara Asia Tenggara lain.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia tidak memiliki sejarah keberpihakan terhadap blok tertentu termasuk pada perang dingin beberapa dekade lalu. Dia menjelaskan Indonesia pada posisi menjaga hubungan baik dengan dua kekuatan ekonomi dunia itu.

"Kebijakan luar negeri Indonesia didasarkan pada kepentingan nasional dan Indonesia tidak mempunyai tradisi menjadi bagian dari keberpihakan pada satu kelompok tertentu," katanya kepada Bisnis, Rabu (22/7/2020).

Dia melanjutkan, Indonesia mendorong kerjasama lintas negara atas dasar kepentingan bersama. Itu sebabnya Indonesia aktif mendorong kerjasama lintas kawasan melalui strategi Indo-Pacific.

Adapun, China disebut-sebut menawarkan insentif ekonomi berupa hubungan dagang yang semakin dekat dan bantuan penanganan pandemi virus corona pada negara-negara Asean.

China sebelumnya juga memberikan bantuan alat kesehatan kepada Indonesia berupa perangkat tes cepat, masker medis, pakaian pelindung, dan ventilator. Selain itu, para ahli dari China terus bertukar informasi dengan pihak rumah sakit Indonesia untuk penanganan pasien.

Pada pertengahan April lalu, para ahli dari sejumlah rumah sakit China engadakan konferensi video dengan lebih dari 50 rumah sakit terkemuka di Indonesia. China sejauh ini telah mengirim 149 ahli medis dalam 15 tim ke 16 negara. Peralatan medis juga telah disalurkan ke lebih dari 150 negara yang membutuhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper