Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Wakil Wali Kota Palu - Kepemimpinan Pemerintah Kota Palu menarik magnet kalangan perempuan, terlebih setelah vokalis band Pasha Ungu mengincar kursi Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
Petahana Wali Kota Palu Hidayat hampir pasti tidak lagi didampingi sang wakil, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu, pada Pilwalkot Palu 2020.
Dalam pengumuman rekomendasi DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jumat (17/7/2020), Hidayat dipasangkan dengan Habsa Yanti Ponulele.
Sementara itu, Pasha Ungu sudah mendapatkan rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai bakal calon wakil gubernur Sulteng mendampingi Anwar Hafid. Hijrahnya Pasha membuat kompetisi Pilwalkot Palu 2020 menjadi lebih ketat.
Di tengah keketatan itu, partai politik mulai melihat potensi kalangan perempuan sebagai magnet suara. Selain Habsa Yanti, paling tidak ada tiga figur perempuan lain yang potensial berlaga dalam kontestasi baik untuk kursi Palu-1 maupun Palu-2.
“Ini angin segar bagaimana partai politik mulai melirik perempuan,” kata Komisioner Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sulteng Zatriawati dalam acara diskusi daring Akses Perempuan di Pilkada 2020, Sabtu (18/7/2020).
Selain di Palu, Zatri mengatakan kaum hawa juga bisa berlaga memperebutkan kursi bupati atau wakil bupati daerah lain. Pada Pilkada 2020, terdapat tujuh kabupaten yang melaksanakan pemilihan a.l. Morowali Utara, Poso, Sigi, Banggai.
“Nilai jual perempuan mulai diperhitungkan untuk lingkup Sulteng,” ujar Zatriawati.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini meyakini bahwa kaum perempuan tidak kalah dari laki-laki dalam mengelola pemerintahan. Namun, sebaik apa pun calon percuma kalau tidak diusung oleh partai politik.
“Kalau masyarakat kan menerima ‘menu’ yang dihadirkan oleh parpol,” katanya.
Empat pasangan bertarung memperebutkan kursi Wali Kota dan Wakil Walikota Palu. Berikut daftarnya:
- Hidayat-Habsa Yanti Ponulele (PDI Perjuangan, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Perindo)
- Hadiyanto Rasyid–Reny Lamadjido (Partai Hanura dan PKB)
- Aristan – Mahyuddin (Partai NasDem dan PKS)
- Imelda Liliana Muhidin-Arena Jr Parampasi (Golkar dan Gerindra)