Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Klaim Pandemi Covid-19 Masih Dalam Kendali, Ini Alasannya

Indonesia, jelasnya, masuk 5 besar negara dengan penduduk terbesar. Namun, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara dengan kasus Covid-19 terbesar.
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Hafidz Mubarak A

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara dengan kasus positif virus corona atau Covid-19 terbanyak, kendati menjadi salah satu negara berpenduduk terbesar di dunia. Hal itu menunjukkan bahwa Indonesia masih mampu mengendalikan penyebaran wabah tersebut.

Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi kepada seluruh gubernur terkait percepatan penyerapan APBD di Istana Kepresidenan, Bogor, Rabu (15/7/2020).

Indonesia, jelasnya, masuk 5 besar negara dengan penduduk terbesar. Namun, Indonesia tidak masuk dalam 10 besar negara dengan kasus Covid-19 terbesar.

Kondisi berbeda dialami oleh Amerika Serikat dan India, yang juga masuk dalam daftar 5 negara penduduk terbanyak di dunia. Kedua negara itu masuk dalam daftar negara dengan kasus penyebaran wabah Covid-19 terbesar di dunia.

"Amerika [Serikat] 3,4 [juta orang positif Covid-19], Brasil 1,8 [juta], India 906.000, Rusia 739.000, Peru 326.000. Artinya, kita berada pada posisi yang masih bisa kita kendalikan," jelas Jokowi.

Seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet, dia juga mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, untuk tidak menganggap kondisi pandemi sama dengan kondisi normal.

Menurutnya, harus ada sikap atau kinerja yang lebih keras, cepat, dan tepat sasaran--Jokowi selalu menggunakan istilah extraordinary--dalam menghadapi krisis akibat Covid-19.

Kepala Negara menyampaikan bahwa saat ini semua harus berfokus pada dua hal yakni penyelamatan kesehatan dan ekonomi. 

"Ini situasinya betul-betul situasi yang luar biasa sulitnya. Mengendalikan dua hal ini, ekonomi dan kesehatan, betul-betul harus terjaga dengan baik. Enggak bisa lagi kita kerja dengan SOP normal, enggak bisa. Kita harus kerja dengan SOP yang shortcut, ada terobosannya. Jadi, anak buah ajak untuk masuk ke sana, biar cepat kerja kita," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper