Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha mengonfirmasi bahwa pekan ini dirinya tengah melakukan diskusi dengan jajaran kabinetnya terkait kemungkinan reshuffle.
"Kami sedang menghadapi krisis ekonomi. Kami harus terus bekerja. Aku harap rakyat percaya dengan sistem yang saya buat, karena siapapun yang datang dan pergi, mereka harus mengikuti aturan main saya," tutur Prayuth, dikutip dari Bloomberg Kamis (9/7/2020).
Sejak awal pekan, media-media di Thailand terus menggembar-gemborkan bahwa perombakan kabinet besar-besaran bakal terjadi. Diskursus tersebut muncul lantaran 4 orang yang kini menjabat sebagai menteri di kabinet Prayuth hampir pasti memutuskan keluar dari Partai Pemerintah Palang Pracharath (PPPRP).
Keempat orang tersebut masing-masing adalah Menteri Keuangan Uttama Savanayana, Menteri Energi Sontirat Sontijirawong, Menteri Pendidikan Tinggi Suvit Maesince dan Deputi Sekretaris Negara Kobsak Pootrakool.
Reshuffle kali ini merupakan yang pertama sejak Prayuth dilantik pada periode kedua pada 2019. Prayuth, yang sebenarnya sudah menjabat PM sejak 2014, merupakan eks Panglima Tentara sekaligus sosok penting di kalangan junta militer Thailand.
Kendati mulai menunjukkan grafik landai, Prayuth punya PR besar membangkitkan ekonomi Thailand hingga masa jabatannya habis pada 2024 mendatang.
Baca Juga
Sejauh ini, Covid-19 di Thailand telah mengakibatkan 58 orang meninggal. Jumlah kasus per Kamis (9/7) mencapai 3.202, dengan 3.085 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh.