Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo menginisiasi kebiasaan baru dalam merayakan hari kemerdekaan yang diperingati setiap 17 Agustus. Pemerintah mengajak seluruh masyarakat ikut menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya secara serempak dan bersamaan.
“Di seluruh penjuru tanah air, agar dapat menyanyikan lagu indonesia raya saat 17 agustus dilangsungkan. Ini diperkirakan pukul 10.15 pagi, pada saat jam 10 akan ada sirene panjang. Beberapa saat ada sirene lagi kita kaan menyanyikan lagu Indonesia Raya,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno dalam konferensi pers bertema Peringatan HUT ke-75 RI, Senin (6/7/2020).
Pratikno mengatakan perayaan kemerdekaan tahun ini akan berada di tengah pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kehidmatan dan kemeriahan acara akan dijaga seiring dengan menerapkan protokol kesehatan guna mengendalikan penyebaran virus.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah telah membatalkan perayaan secara megah untuk memperingati kemerdekaan RI pada tahun ini. Pemerintah memutuskan banyak kegiatan akan dilakukan secara virtual.
“Namun demikian walaupun format tidak sesuai dengan rencana, tapi perayaaan hari ulang tahun ke-75 Republik Indonesia ini harus khidmat, mensyukuri kemerdekaan, tetap harus menunjukan kita negara besar yang kokoh secara ekonomi, sosial, dan kebudayaan,” ujarnya.
Pratikno menjelaskan bahwa sekitar November 2019, Presiden Joko Widodo menugaskannya dan Meteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama untuk merancang sebuah perayaan kemerdekaan yang megah pada tahun ini. Dalam rancangan awal, acara tersebut akan melibatkan masyarakat internasional dengan mengadakan karnaval.
Baca Juga
“Kita sudah peroleh komitmen kehadiran belasan negara,” katanya.
Namun situasi saat ini merubah konsep acara yang harus disesuaikan dengan protokol kesehatan agar tetap dapat berjalan tetapi aman dari Covid-19. Dengan demikian akan banyak aktivitas yang dilakukan secara virtual.
Upacara di Istana Merdeka pun tidak akan dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Peserta akan sangat dibatasi dan istana tidak akan mengundang masyarakat untuk hadir secara fisik, termasuk juga Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) akan dibatasi.
“Ini tidak berarti partisipasi masyarakat menjadi terbatas, tidak. Kami berharap sebagaimana edaran yang kami sampaikan, seluruh masyarakat indonesia ikut aktif dalam upacara tersebut, terutama secara virtual,” katanya.
Dia melanjutkan bahwa setelah upacara 17 Agustus, akan dilanjutkan dengan acara lain yang bertemakan Indonesia bangsa besar, bersatu, rukun, dan penuh solidaritas.
Acara tersebut akan penuh oleh inovasi dan kreativitas masyarakat. Seluruh informasi mengenai acara tesebut nantinya dapat diperoleh di microsite milik Sekretariat Negara.