Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais melayangkan kritik atas menteri-menteri pilihan Presiden Jokowi di tengah meningkatkan isu terkait perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju.
Dia menuturkan sejak awal sudah khawatir karena hampir sepertiga dari menteri yang menduduki kabinet saat ini tidak memiliki sifat kerakyatan. Amien pun menyindir lantar belakang dan kinerja tiga menteri, yaitu Menteri Pendidikan, Menteri BUMN, dan menteri yang terlalu berkuasa.
"Jadi, seorang CEO ojol [ojek online] tiba-tiba mengurusi kementerian besar, Kementerian Pendidikan Nasional," katanya dalam video yang diunggah di akun Instagram @amienraisofficial, Kamis (2/7/2020).
Sosok yang dimaksud merupakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Gojek. Selanjutnya, dia menyindir kiprah kursi Menteri BUMN yang saat ini ditempati oleh pengusaha Erick Thohir. Menurut Amien Rais, sosok Eric Thohir dinilai sebagai orang yang hanya memikirkan uang.
Dia juga memberi contoh sikap Eric yang gemar membeli saham klub sepak bola dan basket.
"Seorang yang juga pemain uang, pikirannya hanya uang. Bagaimana dia malah memikirkan membeli saham di Inter Milan Eropa, kemudian klub-klub basket ball di dalam dan luar negeri, tiba-tiba jadi mengurusi BUMN kita," imbuhnya.
Baca Juga
Terakhir, Amien Rais menyindir sosok menteri yang memiliki kekuasaan atau kekuatan lebih dibandingkan menteri-menteri lain di kabinet Indonesia Maju.
Namun, dia tidak memberikan petunjuk lebih detail terkait siapa dan posisi menteri yang dimaksud.
"Ada lagi yang merasa super minister, merasa tahu semuanya memborong dan lain-lain. Ini kan tidak sehat begitu," jelasnya.
Mantan Ketua MPR itu juga mempertanyakan langkah Sekretariat Kabinet yang mengunggah video Presiden Joko Widodo marah saat rapat kabinet beberapa waktu silam.
Amein Rais menilai video tersebut mencitrakan satu-satunya yang benar dan berkinerja baik hanya Presiden Jokowi, bukan para menterinya. Namun, dia menilai cara pemerintah memperlihatkan isi video rapat tersebut sudah terlambat.
Sebaiknya, lanjutnya, video itu tidak perlu diumumkan ke publik. Justru kesalahan fatal. Pasalnya, kemarahan Presiden yang awalnya terbatas malah dipublikasikan.
"Semua orang malah mengetahui dan umumnya ini jadi back lash. Kalau mau reshuffle, ya reshuffle. Jangan pilih yang begitu lagi dan harus cepat," ucap Amien Rais.