Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Selandia Baru akan menyuntikkan dana senilai US$48 juta untuk membantu industri film dan pertelevisian pulih dari dampak ekonomi akibat pandemi virus corona serta lockdown yang diberlakukan di negara tersebut.
Dilansir melalui Variety, paket keuangan ini diumumkan pada Rabu (1/7/2020) oleh Menteri Seni dan Budaya Selandia Baru Carmel Sepuloni.
Peruntukkan dana akan dibagi menjadi dua, yaitu senilai US$32,3 juta untuk dana produksi lima film fitur atau seri terbatas dan US$15,1 juta, yang didistribusikan melalui NZ On Air dan Komisi Film Selandia Baru, untuk membantu produksi film dan serial yang terhenti atau tertunda.
Selandia Baru melihat industri film dan pertelevisian membutuhkan dukungan, meskipun masih mampu bangkit lebih cepat dari industri film di negara lain.
Komisi Film Selandia Baru (NZFC) mengatakan bahwa permintaan untuk produk hiburan seperti film dan serial tidak berkurang di bawah kondisi Covid-19.
Ketika produksi masih terhenti di banyak negara, perhatian industri beralih ke lokasi di mana produksi tidak hanya dimulai kembali, tetapi ada protokol kesehatan dan keselamatan yang berlaku untuk melindungi pekerja seperti di Selandia Baru.
Baca Juga
"[Dana baru] berarti produksi dapat dilanjutkan, Kiwis [sebutan untuk masyarakat Selandia Baru] dapat mulai bekerja lagi, dan aliran efek untuk bisnis tambahan terus berlanjut," ujar Sepuloni, seperti dikutip melalui Variety, Rabu (1/7/2020).
Sebagian dari investasi Screen Production Fund ini untuk produksi konten baru, yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan memungkinkan ketersediaan konten lokal yang berkualitas untuk pemirsa Selandia Baru.
Sepuloni mengatakan bahwa langkah-langkah ini akan melindungi investasi sebelumnya senilai NZ$250 juta yang terdiri dari dana dukungan untuk industri perfilman setempat selama kebijakan terkait Covid-19 berlaku.
"Dampak Covid-19 pada industri perfilman Selandia Baru sangat signifikan dan menciptakan ketidakpastian untuk sektor yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian dan bagi identitas nasional kita," kata Ketua Komisi Film Selandia Baru Kerry Prendergast.
NZFC berharap dapat bekerja sama dengan NZ On Air untuk menghadirkan proyek film seri dan drama seri Selandia Baru yang istimewa bagi khalayak lokal dan global
Menteri Pembangunan Ekonomi Selandia Baru Phil Twyford mengatakan bahwa pihaknya telah mengalokasikan US$90,5 juta sebagai komitmen Dana Hibah Produksi Layar Selandia Baru untuk Produksi Internasional. Ini termasuk US$16,2 juta yang dialokasikan kembali untuk mendukung pendanaan untuk film layar lebar Selandia Baru.
Selandia Baru terus menarik sejumlah proyek layar internasional, termasuk sekuel ‘Avatar’, dan serial TV Amazon yang diangkat dari cerita ‘The Lord of the Rings.’
"Di luar proyek-proyek besar ini, kami juga senang dapat menarik berbagai produksi dan minat internasional lainnya di Selandia Baru sebagai pilihan lokasi produksi tetap sangat kuat," kata Twyford.
Sementara itu dilansir Bloomberg, Kantor Statistik Selandia Baru melaporkan pada kuartal I/2020 produk domestik bruto (PDB) terkontraksi 1,6 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, lebih rendah dari perkiraan ekonom yang mencapai minus 1 persen. dibandingkan tahun sebelumnya, PDB terkontraksi 0,2 persen, pertama sejak 2009.
Negara ini juga bersiap menghadapi kontraksi lanjutan pada kuartal II/2020 setelah menanggapi pandemi dengan menutup perbatasannya dan memberlakukan lockdown nasional yang ketat hingga pertengahan Mei.
Pemerintah telah menjanjikan dukungan fiskal senilai NZ$62 miliar (US$40 miliar) untuk membantu menghidupkan kembali permintaan domestik dan melindungi lapangan kerja, sementara bank sentral telah memangkas suku bunga dan memulai pelonggaran kuantitatif untuk menurunkan suku bunga.