Bisnis.com, JAKARTA - Sebanyak 94 orang etnis Rohingya ditemukan di Pulau Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara oleh nelayan Indonesia. Hal ini menambah keprihatinan Indonesia terhadap konflik di Rakhine.
Keterangan tersebut diungkapkan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers, Kamis (25/6/2020).
Menlu mengungkapkan keprihatinannya terhadap orang etnis Rohingya yang melakukan perjalanan laut sehingga sering menjadi korban penyelundupan dan perdagangan manusia.
"Kemarin [Rabu], nelayan Indonesia dan otoritas menahan 94 orang etnis Rohingya di Aceh bagian utara, di Pulau Seunuddon," tutur Menlu.
Di antara 94 orang etnis Rohingya itu terdapat 49 wanita, 15 laki-laki dan 30 anak-anak. Berdasarkan rasa kemanusiaan, pihak Indonesia memberikan bantuan darurat.
"Kami terus bekerja sama dengan negara-negara di kawasan Asean melalui berbagai mekanisme untuk protokol deteksi awal termasuk mencegah perjalanan laut yang tidak aman," lanjut Menlu.
Baca Juga
Di dalam pertemuan informal Asean Ministerial Meeting (AMM) pada Rabu, Retno telah membahas isu penyelamatan Rakhine terutama soal repatriasi yang terhenti karena situasi yang belum aman dan adanya wabah Covid-19.
Dalam hal ini, Indonesia telah berkontribusi dengan mendanai tim ad hoc yang berada di Sekretariat Asean.
Kemarin Retno melakukan tiga pertemuan sekaligus dalam rangka persiapan KTT Asean atau Asean Summit yang akan dilakukan pada Jumat besok.
Ketiga pertemuan tersebut di antaranya AMM, Asean Political-Security Community (APSC), dan Asean Coordinating Council (ACC).
"Saya menggarisbawahi, gerakan manusia kapal tidak bisa dipisahkan dengan masalah pengungsi di kawasan yang menjadi masalah utama. Percepatan repatriasi menjadi kunci," ujar Menlu Retno.