Bisnis.com, JAKARTA - Kemendikbud akan menyediakan modul-modul yang memudahkan siswa yang terpaksa belajar sendiri atau minim panduan dari guru.
Modul-modul tersebut akan dibuat menarik sehingga bisa mengurangi kebosanan anak.
"Ini tentunya bukan satu-satunya solusi, tetapi bagian dari upaya untuk membantu anak bisa belajar,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Kabalitbang dan Perbukuan) Totok Suprayitno melalui keterangan resminya, Rabu (24/6/2020).
Totok menyebutkan modul disiapkan dengan pendekatan project based learning atau activity based learning. Dengan begitu, siswa tidak hanya memahami konsep sebatas yang tertuang di buku teks."Tetapi dapat memandu anak bagaimana cara belajar dan memahaminya lebih mendalam” tambah Totok.
Kemendikbud akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk pendistribusian modul-modul cetak yang dapat membantu siswa yang harus belajar dari rumah, khusus untuk daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Kemendikbud juga mendorong dilakukannya asesmen awal bagi siswa-siswi di masa tahun ajaran baru nanti. Dengan begitu, guru terbantu dalam mengetahui kondisi dan kemampuan belajar setiap siswa usai masa belajar dari rumah.
Baca Juga
Hal ini penting untuk memitigasi melebarnya kesenjangan kemampuan siswa, khususnya antarkelompok sosial ekonomi maupun antardaerah.
“Panduan dan instrumennya sedang kami siapkan agar bisa digunakan guru melakukan asesmen,” ujar Totok.