Bisnis.com, JAKARTA – Ekonomi Prancis mulai bangkit dari tekanan akibat lockdown guna mencegah penyebaran virus Corona.
Bahkan pemulihan ekonomi ini lebih kuat dari yang diperkirakan, dengan sejumlah aktivitas sektor swasta menunjukkan pertumbuhan untuk pertama kalinya dalam empat bulan terakhir.
Dilansir dari Bloomberg, Indeks Pembelian Manajer (Purchasing Managers’ Index) IHS Markit melonjak ke level ekspansi 51,3 pada bulan Juni dari 32,1 pada Mei, jauh di atas ekspektasi ekonom sebesar 46,8. PMI sektor manufaktur dan jasa juga naik di atas level kunci 50.
Mata uang euro menguat setelah rilis data PMI dan diperdagangkan pada US$1,1292 pada pukul 9.20 waktu Paris. Bursa Eropa juga dibuka menguat, dengan Indeks CAC 40 naik 1,2 persen.
Mengingat sifat lockdown dan dampaknya terhadap ekonomi, survei PMI hanya memberikan gambaran parsial tentang apa yang terjadi pada bisnis dan rumah tangga. Namun, data tersebut sejalan dengan analisis terbaru oleh kantor statistik Prancis, Insee, ekonomi kembali level aktivitas normal lebih cepat dari perkiraan.
Rebound aktivitas perekonomian dalam waktu dekat sudah diperkirakan karena ekonomi dibuka kembali, tetapi masih ada ketidakpastian besar terhadap implikasi jangka panjang dari penyebaran virus Corona.
Baca Juga
Jarak aktivitas sosial, kekhawatiran konsumen, dan gangguan lainnya menunjukkan bahwa pemulihan penuh butuh waktu lama. Peningkatan pengangguran diperkirakan bisa membuat belanja rumah tangga tertekan, bahkan saat tingkat kepercayaan konsumen meningkat.
Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau mengatakan pemulihan bisa terlihat seperti pola sayap burung, dengan lonjakan awal yang tajam dan kemudian tren yang lebih landai setelahnya.
"Jika saya harus menggambarkan bentuk tren pemulihan, saya akan mengatakan itu seperti setengah V karena perekonomian naik sangat cepat dan kami memperkirakan akan terus menguat dengan lebih landai," katanya di radio RTL pekan lalu.
"Pada dasarnya, ini adalah pemulihan berbentuk bentuk sayap burung," lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.
Data PMI Prancis juga menunjukkan bahwa permintaan masih rendah di bulan Juni seiring dengan menurunnya tingkat pesanan baru.