Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salat Jumat: Masjid Sunda Kelapa Tak Terapkan Aturan Ganjil Genap Ponsel

Pengelola Masjid Sunda Kelapa memilih cara lain dalam penerapan protokol kesehatan saat salat Jumat berlangsung.
Ilustrasi-Umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (5/6/2020)./ANTARA-Adiwinata Solihin
Ilustrasi-Umat Islam menunaikan salat Jumat berjamaah dengan menerapkan jaga jarak di Masjid Baiturrahman Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Jumat (5/6/2020)./ANTARA-Adiwinata Solihin

Bisnis.com, JAKARTA - Pengaturan jemaah salat Jumat berdasarkan nomor ganjil genap telepon seluler tidak diterapkan di Masjid Sunda Kelapa.

Selain itu, masjid ini juga menyelenggarakan salat Jumat hanya dalam satu shift atau satu gelombang saja.

Sebelumnya, Dewan Masjid Indonesia merekomendasikan pengaturan jemaah salat Jumat berdasarkan nomor ganjil dan genap ponsel.

Pengelola Masjid Agung Sunda Kelapa Menteng, Jakarta Pusat, menyampaikan alasan  tidak menerapkan aturan yang dianjurkan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

"Poin yang dianjurkan itu ada beberapa. Kalau yang masjid lahannya luas itu enggak masalah, tidak perlu membagi gelombang (dengan ganjil genap)," kata Kepala Bidang Umum dan Operasional Masjid Agung Sunda Kelapa Laode saat dihubungi Antara, Jumat (19/6/2020).

Pelaksanaan salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa hanya akan dilakukan satu kali dan tidak terbagi menjadi dua gelombang. Kapasitas untuk salat Jumat sudah disesuaikan dengan protokol kesehatan, mulai dari pemberian jarak antarumat hingga pengecekan suhu tubuh.

Laode mengatakan Masjid Sunda Kelapa mampu menampung banyak orang dalam satu kali ibadah salat Jumat dengan memaksimalkan ruang yang ada.

"Kalau dulu kan hanya tiga ruangan yang digunakan untuk ibadah salat Jumat dalam kondisi normal. Ruangannya itu hanya aula, ruang ibadah utama, sama serambi. Kalau sekarang seluruh area masjid digunakan, dengan halamannya, lapangan bola, pelataran semua dipakai," kata Laode.

Laode tetap mengingatkan jemaah yang akan menjalankan salat Jumat di Masjid Sunda Kelapa agar menaati protokol kesehatan seperti membawa sajadah sendiri, membawa tas untuk alas kaki, hingga berwudhu dari rumah.

"Dipastikan protokol kesehatan yang ada tetap berjalan," kata Laode.

Pada Selasa (16/6) DMI Pusat menerbitkan surat edaran mengenai pelaksanaan salat Jumat bergelombang berdasarkan nomor ponsel dan diadakan dalam dua gelombang, yaitu pukul 12.00 WIB dan 13.00 WIB.

Hal ini diharapkan dapat mengurangi kepadatan massa yang beribadah di masjid dan ibadah dapat tetap berjalan dengan aman mengikuti protokol kesehatan di masa transisi menuju normal baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper