Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meyakini dengan keanggotaan Indonesia di Dewan Ekonomi dan Sosial (Economic and Social Council/ECOSOC) PBB akan mempercepat pemulihan pascapandemi melalui negeri dengan perluasan kerja sama.
Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers bersama media asing, Kamis (18/6/2020). "Alhamdulillah, Indonesia terpilih menjadi anggota ECOSOC 2021-2023," katanya.
Hal ini juga menunjukkan peran Indonesia di kancah global. Dalam tiga tahun berturut-turut Indonesia terpilih menjadi Dewan Keamanan PBB pada 2019-2020, Dewan Hak Asasi Manusia PBB 2020-2022, dan yang terbaru anggota ECOSOC 2021-2023.
"Dengan mandat ini, Indonesia akan bekerja sama dengan seluruh anggota ECOSOC dan komunitas internasional yang lebih luas untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan sosial pasca Covid-19," lanjutnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia terpilih menjadi anggota ECOSOC periode 2021-2023 dari kelompok kawasan Asia Pasifik.
Sebanyak 18 anggota terpilih untuk menduduki kursi kosong ECOSOC yang merupakan salah satu dari enam organ PBB.
Ke-18 negara tersebut di antaranya Argentina, Austria, Bolivia, Bulgaria, Prancis, Jerman, Guatemala, Indonesia, Jepang, Liberia, Libya, Madagaskar, Meksiko, Nigeria, Portugal, Kepulauan Solomon, Inggris, dan Zimbabwe.
Pada hari yang sama, Majelis Umum PBB juga melakukan pemilihan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk 2021-2022.
Saat ini, Indonesia masih menjadi anggota Dewan Keamanan PBB hingga akhir 2020. Adapun pada periode 2021-2022, India menjadi negara kandidat dari Asia Pasifik.
Diplomat Turki Volkan Bozkir terpilih sebagai Presiden pada Majelis Umum PBB ke-75 pada September mendatang.