Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah kota Beijing menutup beberapa pasar makanan termasuk pusat pasokan buah-buahan dan sayuran terbesar di kota itu, di tengah kekhawatiran munculnya serangan wabah Corona virus lanjutan.
Pasar sayuran grosir terbesar di ibukota - pasar Xinfadi - ditutup mulai jam 3 pagi hari Sabtu (13/6/2020) untuk membatasi penyebaran Covid-19 setelah virus terdeteksi menjangkiti beberapa pemilik bisnis dan peralatan saji mereka.
Dari hasil tes swab, 45 pedagang di pasar tersebut dinyatakan positif. Menurut pemerintah kota Beijing, hampir semua pedagang tidak memiliki gejala klinis.
Bahkan, Global Times melaporkan virus Corona baru terdeteksi pada talenan yang digunakan oleh penjual salmon impor di pasar Xinfadi. Dilansir dari CGTN, pasar makanan laut di Jinshen juga ditutup.
Akibat temuan ini, pemerintah setempat menutup 11 area residensial di dekat pasar Xinfadi tersebut dan mengkarantina 139 orang yang telah melakukan kontak dengan pasien positif.
Satu orang dari luar kota Beijing dilaporkan positif setelah melakukan kontak dengan seseorang yang positif dari pasar tersebut. Kasus baru di China tersebut dikategorikan sebagai infeksi asimtomatis dan diwajibkan melakukan karantina.
Baca Juga
Provinsi Liaoning di China Utara juga melaporkan dua kasus tanpa gejala pada Sabtu (13/6/2020). Kedua orang itu diketahui telah melakukan kontak dekat dengan kasus yang dikonfirmasi di Beijing. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan enam kasus lokal baru yang dikonfirmasi pada Jumat ini (12/6/2020), semuanya berasal dari Beijing, dan lima kasus impor baru.
Pihak berwenang mengatakan lebih dari 10.000 orang di pasar Xinfadi, Beijing, akan melakukan tes asam nukleat.