Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesan Dokter Reisa Hari Ini: Jaga Jarak, Jangan Salam Pipi

Sejak 8 Juni 2020 dr Reisa Broto Asmoro tampil mendampingi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dokter Achmad Yurianto. Hari ini Reisa menyampaikan tips agar masyarakat terbebas dari virus Corona.
Reisa Broto Asmoro/Instagram@reisabrotoasmoro
Reisa Broto Asmoro/Instagram@reisabrotoasmoro

Bisnis.com, JAKARTA - Dokter Reisa hari ini, Jumat (12/6/2020) mengajak masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya dengan menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik termasuk tidak melakukan salam pipi saat bertemu orang lain.

Hal itu ditegaskan Reisa saat mengingatkan publik soal adaptasi kehidupan baru (AKB) dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"AKB yang penting itu jaga jarak aman," ujarnya.

Reisa menyebutkan dengan menjaga jarak 1 sampai 2 meter, riset menyebutkan hal itu dapat menurunkan risiko lebih dari 50 persen.

"Jaga jarak aman dari orang lain, terapkan physical distancing," ulangnya.

Disebutkan Reisa penularan Covid-19 terjadi melalui droplet orang yang terinfeksi, karena itu ia mengingatkan pentingnya menjaga jarak aman apalagi dari orang kita tidak ketahui secara pasti status kesehatannya.

"Physical distancing itu jaga jarak, jangan sentuhan fisik, berpelukan, salam pipi, jabat tangan, bisik-bisik, dan kontak fisik lainnya," ujarnya.

Reisa mengingatkan banyak sekali OTG (orang tanpa gejala) yang terkesan sehat, tapi sesungguhnya membawa virus.

Diingatkan pula bahwa virus SARS-CoV-2 (Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2) dapat bertahan di permukaan benda dan menempel di tangan kita yang tidak sengaja memegang benda di ruang publik yang tercemar virus.

Hal itulah yang menyebabkan perlunya selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Reisa juga mengingatkan agar kita tidak menyentuh anak kecil atau bayi jika kita bukan orang tuanya.

"Ada bayi positif Covid yang diduga tertular dari orang yang menjenguk," ujar Reisa memberi contoh.

Dampingi Yuri

Sejak 8 Juni 2020 dr Reisa Broto Asmoro tampil mendampingi Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 dr. Achmad Yurianto yang lebih dikenal dengan sapaan Yuri.

Dokter cantik yang menjadi salah satu tim komunikasi gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 itu hari ini memberikan tips agar terhindar dari Covid-19.

Pada Kamis (11/6/2020) Reisa berpesan agar masyarakat disiplin terapkan protokol kesehatan agar adaptasi kebiasaan baru (AKB) berhasildilaksanakan.

"Hal ini sering ditekankan, tapi apa sudah diterapkan?," ujar Reisa retoris.

Reisa yakin protokol kesehatan sudah dilaksanakan, tapi ia juga menegaskan masih ada masyarakat yang belum menerapkannya.

"Kita ingin angka Covid turun, tapi tidak bisa jika protokol tidak dilaksanakan," ujar Reisa.

Reisa kembali mengingatkan hal-hal mendasar yang dapat melindungi diri sendiri dan orang lain dari Covid-19.

"Disiplin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer," ujarnya.

Di saat vaksin belom ditemukan dan masih diteliti, Reisa mengingatkan bahwa pakar kesehatan menekankan bahwa dengan mematuhi protokol kesehatan risiko tertular bisa diantisipasi.

Protokol kesehatan menurut Reisa merupakan tameng kita dalam mengurangi risiko penularan.

"Cuci tangan menjadi salah satu cara mencegah penularan Covid," ingatnya lagi.

Reisa menambahkan, jika kita tidak menjaga kesehatan dan terbiasa menyentuh mulut, hidung, atau muka, kuman atau virus Covid-19 dengan mudah masuk ke dalam tubuh.

Disebutkan Reisa bahwa virus bisa bertahan 72 jam di atas permukaan plastik dan stainless steel, 4 jam di atas tembaga, dan kurang dari 24 jam jika menempel pada kertas dan karton.

"Jadi jangan lupa cuci tangan. Who menyarankan mencuci tangan selama 20 detik," tambahnya.

Reisa juga mengutip pernyataan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo bahwa disiplin dan gizi yang bagus bisa melawan Covid-19.

Reisa juga mengutip pernyataan Presiden Jokowi soal gotong royong, kerja sama, saling bantu dalam menghadapi Covid-19.

"Presiden menyampaikan bahwa kita bisa melawan Covid dengan gotong royong dan kerja sama. Disiplin dan kerja sama bisa menghasilkan perilaku baru sehingga kita aman dari Covid-19," ujar Reisa.

Di sisi lain dia menyebutkan berdasarkan data BPS tahun 2015, proprorsi fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air mengalir masih di bawah 80 persen,  apalagi di perdesaan.

Adaptasi Kebiasaan Baru

Pada Rabu (10/6/2020) Reisa berpesan agar semua pihak melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan selalu melaksanakan protokol kesehatan;

"Covid tidak hanya berdampak pada kesehtan tetapi juga beberap sektor kehidupan, kami mengajak semua pihak untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru," ujar Reisa.

Dia menyebutkan semua orang ingin bisa kembali beribadah dan produktif kembali.

Untuk itu Reisa menekankan pentingnya disiplin dan melaksanakan protokol kesehatan.

"Protokol kesehatan harus diterapkan, jaga jarak dan pysical distancing," ingat Reisa.

Reisa menyebutkan sebuah riset yang menunjukkan bahwa jaga jarak sampai dengan 1 meter bisa menurunkan risiko penularan sampai 85.

"Virus menular melalui droplet, kita wajib menggunakan masker," ujar Reisa mengingatkan kembali.. 

Sebelumnya, pada Selasa, Reisa menyebutkan bahwa Gugus Tugas terus bekerja sama dengan semua pihak atau pentahelix berbasis komunitas. Gugus tugas selalu merekomendasikan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker dan lain-lain.

"Semua orang yang beraktivitas di luar harus memakai masker untuk mencegah penularan melalui droplet. Virus tidak terlihat maka kita tidak tahu siapa yang mengidap atau menempel dimana," tutur Reisa, Selasa (9/6/2020).

Semua pihak, ujar Reisa, wajib memakai masker jika berada di lingkungan yang penuh sesak.

Reisa juga menyebutkan tentang 3 jenis masker yang ada selama ini, yakni masker kain, masker bedah dan masker N95.

Disebutkan Reisa bahwa masker kain yang direkomandasikan memiliki 3 lapisan kain. Penggunaan masker maksimal selama 4 jam, lantas diganti dengan masker yang bersih.

"Masyarakat disarankan membawa banyak masker jika keluar rumah. Pakai masker harus tepat yakni menutup hidung dan dagu, tidak menaikturunkan masker, dan tidak menyentuh masker.ketika melepas, cukup pegang tali masker dan letakkan di plastik kemudian cuci begitu sampai di rumah," ujar Reisa.

Reisa juga mengingatkan cuci tangan menjadi bagian penting dalam protokol kesehatan.

Diingatkan Reisa, dalm konteks pandemi, WHO menganjurkan agar masyarakat tetap menjauhi keramaian meskipun memakai masker.

"Menerapkan etika batuk dengan menutup menggunakan siku atau lengan terlipat, pakai tisu dan segera buang tisu menggunakan tas kertas atau plastik," ujar Reisa.

Terkait kenormalan baru Reisa mengajak semua orang tetap memakai masker saat berada di ruang publik.

"Lakukan hal ini dengaj disiplin, pastikan kita, keluarga dan orang lain aman dari Covid-19," ujar Reisa.

Profil Reisa

Dokter Reisa Broto Asmoro bukanlah nama asing di dunia kesehatan. Wajahnya sering tampil di layar televisi membawakan acara bertema kesehatan. Dia juga sering menjadi narasumber dalam acara bertema kesehatan.

Dikutip dari wikipedia, Reisa Broto Asmoro (lahir dengan nama Reisa Kartikasari di Malang, 28 Desember 1985) adalah dokter Indonesia yang juga Puteri Indonesia Lingkungan dan Puteri Indonesia 2010.

Reisa adalah dokter sekaligus model. Ia menempuh pendidikan kedokterannya di Universitas Pelita Harapan dan Universitas Indonesia.

Reisa memulai karier di dunia hiburan sejak masih di bangku SMA. Pernah mengikuti ajang pemilihan gadis sampul, masuk menjadi salah satu model di Look Models Agency, serta membintangi beberapa iklan di Indonesia dan Asia.

Setelah lulus dan bekerja di RS Polri Raden Said Soekanto Kramat Jati, Reisa banyak berkecimpung di dunia forensik.

Reisa menjadi anggota DVI (Dissaster Victim Identification) dan terlibat dalam proses investigasi korban Sukhoi serta beberapa kasus bom terorisme di Jakarta.

Tahun 2010 Reisa mengikuti kontes Puteri Indonesia, perwakilan dari provinsi D.I Yogyakarta. Dalam kontes nasional tersebut, ia meraih posisi juara kedua, yang memberikannya gelar Puteri Indonesia Lingkungan 2010.

Reisa juga mewakili Indonesia dalam kontes Miss International 2011 yang berlangsung mulai 20 Oktober 2011 dan final pada 7 November 2011 di kota Chengdu, China. Dalam ajang ini, Reisa mengusung isu perdamaian dunia serta kebudayaan Indonesia.Reisa juga mengusung tema Pray For Japan, pascakejadian Gempa Bumi & Tsunami Jepang, 11 Maret 2011 lalu.

Reisa juga tercatat mendapatkan penghargaan sebagai Duta Energi Bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper