Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika memastikan gempa yang terjadi di wilayah Maluku dengan pusat gempa di Laut Banda tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menyebutkan gempa pada Selasa (9/6/2020) pukul 11.56.13 WIB di wilayah Selatan Pulau Buru merupakan gempa tektonik.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,8. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,14 LS dan 126,43 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km arah Selatan Kota Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Maluku pada kedalaman 20 km," ujar Rahmat dalam keterangan resminya, Selasa.
Disebutkan Rahmat berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike slip)," ujar Rahmat.
Guncangan gempa bumi menurut Rahmat dirasakan di daerah Namrole pada skala III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Piru III MMI ( Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Namlea II-III MMI, Ambon II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," tegas Rahmat.
Hingga Selasa (9/6/2020) pukul 12.23 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.