Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Ramal PDB Asia Timur dan Pasifik Hampir Sentuh 0 Persen Tahun Ini

Tanpa China, ekonomi Asia Timur dan Pasifik sebenarnya diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar minus 1,2 persen pada 2020.
Presiden Bank Dunia David Malpass berbicara dalam sebuah konferensi pers dalam Spring Meetings of the World Bank Group and IMF di Washington, AS, Kamis (11/4/2019)./Reuters-James Lawler Duggan
Presiden Bank Dunia David Malpass berbicara dalam sebuah konferensi pers dalam Spring Meetings of the World Bank Group and IMF di Washington, AS, Kamis (11/4/2019)./Reuters-James Lawler Duggan

Bisnis.com, JAKARTA - Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik tahun ini pada angka 0,5 persen atau turun 5,2 poin persentase dari prediksi Januari 2020 sebesar 5,9 persen.

"Petumbuhan ekonomi regional diharapkan pulih secara bertahap pada paruh kedua 2020 dan kembali pada trennya pada akhir 2021," tulis Bank Dunia dalam laporan bertajuk Global Economic Prospects yang dirilis Rabu malam (8/6/2020).

Sementara itu, pertumbuhan China saja diproyeksi hanya 1 persen, atau 4,9 poin persentase di bawah prediksi Januari dan yang terendah sejak 1978. Angka itu merefleksikan disrupsi signifikan yang disebabkan pandemi virus Corona.

Pemulihan ekonomi China pada angka 6,9 persen akan terjadi pada 2021 ketika lockdown telah diangkat di seluruh dunia.

Sedangkan pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik tanpa China diproyeksikan terkontraksi sebesar minus 1,2 persen pada 2020. Kontraksi ini merupakan yang pertama sejak krisis finansial Asia pada 1998. Pemulihan ke angka 5,4 persen terjadi pada 2021 seiring dengan dampak pandemi yang berkurang.

Di antara ekonomi terbesar yang mengalami perlambatan terparah pada 2020 yakni Malaysia, Filipina, dan Thailand masing-masing 7,6; 8,0; dan 7,7 poin persentase lebih rendah dari prediksi Januari.

Sedangkan ekonomi Indonesia diproyeksikan tidak tumbuh sama sekali alias 0,0 persen, turun 5,5 poin persentase dari prediksi Januari dan akan rebound pada angka 4,8 pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper