Bisnis.com, JAKARTA - Dalam laporan terbarunya, Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Timur dan Pasifik tahun ini pada angka 0,5 persen atau turun 5,2 poin persentase dari prediksi Januari 2020 sebesar 5,9 persen.
"Petumbuhan ekonomi regional diharapkan pulih secara bertahap pada paruh kedua 2020 dan kembali pada trennya pada akhir 2021," tulis Bank Dunia dalam laporan bertajuk Global Economic Prospects yang dirilis Rabu malam (8/6/2020).
Sementara itu, pertumbuhan China saja diproyeksi hanya 1 persen, atau 4,9 poin persentase di bawah prediksi Januari dan yang terendah sejak 1978. Angka itu merefleksikan disrupsi signifikan yang disebabkan pandemi virus Corona.
Pemulihan ekonomi China pada angka 6,9 persen akan terjadi pada 2021 ketika lockdown telah diangkat di seluruh dunia.
Sedangkan pertumbuhan Asia Timur dan Pasifik tanpa China diproyeksikan terkontraksi sebesar minus 1,2 persen pada 2020. Kontraksi ini merupakan yang pertama sejak krisis finansial Asia pada 1998. Pemulihan ke angka 5,4 persen terjadi pada 2021 seiring dengan dampak pandemi yang berkurang.
Di antara ekonomi terbesar yang mengalami perlambatan terparah pada 2020 yakni Malaysia, Filipina, dan Thailand masing-masing 7,6; 8,0; dan 7,7 poin persentase lebih rendah dari prediksi Januari.
Baca Juga
Sedangkan ekonomi Indonesia diproyeksikan tidak tumbuh sama sekali alias 0,0 persen, turun 5,5 poin persentase dari prediksi Januari dan akan rebound pada angka 4,8 pada 2021.