Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Sebut Asia Timur Akan Jadi Kontributor Terbesar Pertumbuhan Global

Menlu RI Retno Marsudi menyatakan Asia Timur akan menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan global. 
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 Menlu Asean dalam rangkaian acara Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta./Dok. Kemlu RI.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 Menlu Asean dalam rangkaian acara Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Hotel Shangri-La, Jakarta./Dok. Kemlu RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan bahwa kawasan Asia Timur akan menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan. 

Asia Timur dalam East Asia Summit (EAS) terdiri dari negara anggota Asean dan Amerika Serikat (AS), Australia, Rusia, China, India, Jepang, Republik Korea, serta Selandia Baru. 

Menlu RI mengatakan hal tersebut saat pertemuan 13th East Asia Summit (EAS) Foreign Ministers' Meeting di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Jumat (14/7/2023).

"Kawasan kita akan menjadi kontributor terbesar bagi pertumbuhan global selama 30 tahun ke depan," katanya, saat memulai pertemuan. 

Dia menyatakan bahwa masyarakat memiliki harapan yang tinggi terhadap EAS sebagai satu-satunya forum yang melibatkan semua negara kunci di Indo-Pasifik.

"Kami adalah rumah bagi 60 persen populasi dunia. Perkembangan penting dalam teknologi, medis, dan energi terbarukan terjadi setiap hari. Namun, kami masih sangat jauh dari memastikan lingkungan yang kondusif untuk membuka potensi penuh wilayah kami," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa beberapa orang mengatakan bahwa Indo-Pasifik mengalami Perang Dingin, dan ketidakpercayaan serta ketidakpastian masih ada. 

"Indo-Pasifik tidak boleh menjadi medan perang lainnya, dan kawasan Asean harus tetap stabil, dan kita berniat untuk menjaganya tetap seperti itu," tambahnya. 

Menurutnya, Indo-Pasifik tidak hanya harus menjadi kontributor bersih untuk pertumbuhan, tetapi juga untuk perdamaian yang memproyeksikan paradigma kolaborasi ke kawasan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper