Bisnis.com, JAKARTA - Bendahara DPC PDIP Solo, Joni Sofyan Erwandi mengakui ada dinamika politik antara kubu pendukung Achmad Purnomo dengan kubu Gibran Rakabuming Raka.
Keduanya mencalonkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Surakarta.
“Dinamika itu wajarlah. Kan memanasnya karena ada dua kubu itu. Tapi, kami semua sebagai kader tetap setia menunggu rekomendasi pusat yaitu keputusan Ibu Ketum. Semua diminta kondusif menunggu keputusan Ibu Ketum,” ujar dia, Senin (8/6/2020).
Joni mengatakan apapun keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan diterima semua kader.
"Kalau salah satu (antara Gibran atau Purnomo) tidak dapat rekomendasi, tidak akan ada yang mencalonkan dari partai lain. Begitu sudah komitmennya. Apapun keputusan DPP yang keluar dari Ibu Ketum, kami solid mendukung,” ujar Joni.
Saat ini, baik Purnomo maupun Gibran yang merupakan anak Presiden Joko Widodo masih menunggu rekomendasi dari Megawati.
Achmad Purnomo sempat menyatakan akan mundur dari pencalonan ini. Ia beralasan di tengah pandemi Covid-19 tak elok jika harus berkampanye.
Dia mengambil keputusan itu, jika benar KPU memutuskan tetap menggelar pilkada serentak pada tanggal 9 Desember mendatang, di Solo, Jumat (24/4/2020).
Menurut Purnomo hal itu masalah hati dengn melihat perkembangan pandemi Covid-19 ini, kelihatan masih berkepanjangan sehingga lamanya setahun.
"Saya tidak sampai hati, jika di tengah pandemi Covid-19 yang belum selesai harus melakukan kampanye-kampanye dan sebagainya yang berkaitan dengan pilkada. Sehingga, alasan itu, dalam perasaan hatinya tidak sampai melakukan hal itu," kata dia.
"Rencana saya jika betul tetap digelar 9 Desember, saya akan mengajukan permohonan diri kepada DPC PDIP Kota Surakarta yang menugaskan saya sebagai calon wali kota Surakarta," kata Purnomo.
Menurut dia, hal tersebut tidak ada kaitannya dengan politik, tetapi soal hatinya yang tidak sampai di tengah pandemi Covid-19 seperti ini. Namun, DPC PDIP Solo yang mengusung Purnomo tak menerima pengunduran diri ini.