Bisnis.com, JAKARTA - Kemeterian dalam Negeri (Kemendagri) membeberkan terdapat 18 provinsi dengan R0 atau angka reproduksi virus corona pada awal masa penularan yang di atas satu. Dengan kata lain, data itu menunjukkan masih tinggingnya potensi penyebaran virus di suatu daerah sejak pertama kali ditemukannya kasus.
“Sekurang-kurangnya dari penilaian R0 maka dapat dikategorikan provinsi dengan R0 di atas 1 yang mengambarkan wabah masih bertambah,” kata Plt. Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Safrizal ZA saat memberi keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, pada Jumat (5/6/2020).
Safrizal menuturkan 18 provinsi itu meliputi Sumatra Utara, Sumatra Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
“Pemerintah akan menentukan zona umum dan protokol secara umum namun dalam penerapannya tetap jadi wewenang daerah untuk menentukannya, sektor mana yang akan dimulai dulu dan menguji penerapnnya,” kata dia.
Presiden Joko Widodo meminta pengendalian Covid-19 fokus pada tiga provinsi, yakni Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan. Menurut Presiden Jokowi wilayah tersebut memiliki angka penyebaran yang masih tinggi.
“Saya ingin kita konsentrasi, Gugus Tugas maupun Kementerian, TNI dan Polri, utamanya, konsentrasi di tiga provinsi yang angka penyebarannya masih tinggi yaitu di Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Selatan. Tolong ini jadi perhatian khusus sehingga angka penyebaran bisa kita tekan lebih turun lagi,” kata Presiden saat membuka rapat rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, Kamis (5/6/2020).
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden juga telah meminta hal yang sama pada rapat terbatas 27 Mei 2020. Dia mencatat kasus Covid-19 meningkat signifikan di Jawa Timur dan beberapa provinsi di luar Jawa.