Bisnis.com, JAKARTA – Australia mengumumkan paket stimulus untuk mendorong sektor perumahan di tengah tekanan pandemi virus Corona (Covid-19) terhadap perekonomian.
Pemerintah Australia telah mengumumkan paket stimulus senilai A$688 juta (US$476 juta) yang ditujukan untuk memperkuat industri konstruksi perumahan, ketika pandemi Corona menggiring ekonomi Negeri Kanguru masuk ke dalam jurang resesi.
Kontraktor dan pemilik rumah baru yang melakukan renovasi besar-besaran akan mendapatkan dana senilai A$25.000 dalam program yang dijadwalkan berakhir pada akhir tahun.
Stimulus ini dirancang untuk mendukung 140.000 pekerjaan langsung dan 1 juta pekerjaan terkait di sektor konstruksi perumahan, yang menghasilkan sekitar 5 persen dari output ekonomi Australia.
“Ini adalah tentang dukungan wajib pajak yang ditargetkan untuk waktu terbatas menggunakan sistem yang ada guna memastikan agar dana digunakan sebagaimana mestinya oleh para keluarga yang mencari sedikit bantuan tambahan untuk melakukan investasi signifikan oleh mereka sendiri,” terang Perdana Menteri Scott Morrison.
Asosiasi Industri Perumahan (HIA) menyambut hangat pengumuman itu. Insentif ini diperkirakan akan dapat menghasilkan lebih dari A$15 miliar dalam kegiatan ekonomi.
Baca Juga
"Insentif ini akan membantu mengatasi penurunan proyeksi aktivitas perumahan selama 12 bulan ke depan," kata HIA dalam sebuah pernyataan pada Kamis (4/6/2020), seperti dilansir dari Bloomberg.
Stimulus baru tersebut dilancarkan setelah paket bernilai besar-besaran yang diumumkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan membuat pekerja menganggur dipekerjakan selama pemberlakuan lockdown demi menahan persebaran virus Corona di Australia.
Keberhasilan dalam membendung persebaran virus kemudian telah memungkinkan lockdown untuk mulai dilonggarkan. Morrison menargetkan sebagian besar aktivitas akan dilanjutkan pada bulan depan.
Tetap saja, sudah terlambat bagi Australia untuk menghindari resesi. Menteri Keuangan Josh Frydenberg pada Rabu (3/6/2020) membenarkan ketika ditanya apakah Australia berada di jalur pertumbuhan negatif untuk dua kuartal berturut-turut.
Produk Domestik Bruto (PDB) Australia terkontraksi 0,3 persen pada kuartal I/2020 dan diantisipasi akan lebih lanjut terkontraksi pada kuartal saat ini akibat efek penuh dari shutdown.