Bisnis.com, JAKARTA — Presiden AS Donald Trump dikabarkan sempat dibawa ke bunker di bawah Gedung Putih menyusul aksi protes di luar kantor kepresidenan AS itu pada Jumat (29/5/2020).
New York Times melaporkan Minggu (31/5), Secret Service yang merupakan tim pengawal dan keamanan Presiden AS membawa Trump ke lubang perlindungan setelah ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar Gedung Putih.
Meski demikian, keluarga Trump diakui tidak pernah benar-benar dalam keadaan bahaya. Adapun aksi massa tersebut terkait dengan serangkaian demonstrasi lainnya di seluruh AS, yang menyerukan keadilan atas kasus kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam yang meninggal saat ditangkap oleh polisi.
Pada akhir pekan lalu, aksi massa di Washington DC memang sempat berubah menjadi rusuh, di mana banyak pengunjuk rasa melemparkan barang-barang ke aparat keamanan, mengobarkan api di beberapa tempat, dan menghancurkan kaca-kaca bangunan. Usai kerusuhan, Gedung Putih pun terpantau sepi karena para pegawainya diminta tidak datang ke kantor untuk berjaga-jaga jika situasi yang sama kembali terjadi.
Bunker tersebut memang khusus disiapkan untuk Presiden AS jika yang bersangkutan dianggap berada dalam ancaman. Wakil Presiden AS periode 2001-2009, Dick Cheney, pernah dibawa bunker itu ketika ada serangan 11 September 2001.
CNN melansir Senin (1/6), Trump berada di bunker selama kurang dari 1 jam sebelum dibawa kembali ke ruang biasa. Namun, tidak diketahui apakah Melania Trump dan putranya, Barron Trump, juga ikut dibawa ke lubang perlindungan tersebut.
Baca Juga
Selain di Washington DC, aksi protes besar-besaran juga berlangsung di puluhan kota lainnya di AS. Setidaknya 40 kota, termasuk Washington DC, menerapkan jam malam untuk meredam aksi demonstrasi yang terjadi.