Bisnis.com, JAKARTA - Anggota Komisi Uni Eropa mengumumkan opsi mengeluarkan stimulus ekonomi sebesar 750 miliar euro untuk menekan dampak pandemi Covid-19 anggota-anggotanya, Rabu (27/5/2020).
Dari alokasi tersebut, 500 miliar euro di antaranya murni akan disalurkan dalam bentuk bantuan. Sementara 250 miliar euro sisanya akan dihitung sebagai pinjaman berbunga rendah kepada penerima-penerimanya.
Kendati belum ada kritik dari negara tertentu, wacana ini belum bersifat final. Perkara nominal, angka yang diwacanakan anggota komisi masih akan didiskusikan dulu dengan seluruh perwakilan negara Uni Eropa.
Sumber anonim Bloomberg menyebutkan Italia kemungkinan besar bakal menjadi negara penerima stimulus terbesar. Keputusan ini dianggap bijak untuk menetralkan tensi panas menyusul ancaman keluar dari Uni Eropa yang sempat dilontarkan negara tersebut pekan lalu.
Total, pemerintahan di Roma diproyeksi menerima 82 miliar euro dalam bentuk bantuan, serta 91 miliar euro dalam bentuk pinjaman berbunga rendah.
Terlepas dari tensi yang melatarbelakangi porsi gemuk itu, Italia memang menjadi negara yang menerima pukulan paling telak akibat pandemi Covid-19. Per Rabu (27/5/2020) total kasus menyentuh 230.555, dengan 32.955 korban telah dinyatakan meninggal.
Baca Juga
Menyusul di bawah Italia, Spanyol juga dicanangkan menerima porsi stimulus relatif besar. Sebanyak 77 miliar euro diperkirakan bakal diterima Negeri Matador dalam bentuk bantuan, serta 68 miliar euro sebagai pinjaman berbunga rendah.
Negara-negara lain yang juga mendapat dana bantuan di atas 30 miliar euro diperkirakan adalah Perancis (39 miliar euro) serta Yunani (32 miliar euro).