Bisnis.com, JAKARTA – Pandemi Covid-19 terus surut di Italia, ditandai dengan “hanya” 78 kematian selama 24 jam terakhir hingga Selasa (26/5/2020) tengah malam WIB, 22 di antaranya di Lombardy yang selama ini menjadi wilayah terparah, sedangkan kasus aktif turun 2.358.
Italia adalah negara Eropa pertama yang terkena virus corona dan telah pindah ke Tahap Dua dari respons atas pandemi.
Otoritas kesehatan di Italia menyebutkan untuk hari ketiga berturut-turut, jumlah kematian turun di bawah 100, dengan totalnya menjadi 32.955. Jumlah 78 kematian adalah angka terendah sejak 2 Maret.
Berita baiknya lagi adalah hanya 397 kasus positif baru telah diidentifikasi, dari 57.674 tes (0,69 persen). Pada 26 Mei, hanya 521 yang tetap di ICU (-20) dan 7.917 dirawat di rumah sakit dengan gejala (-268).
Sementara itu, terdapat 44.504 orang menjalani isolasi mandiri di rumah dengan gejala ringan, dan jumlah itu berarti ada pengurangan sebanyak 2.070 orang.
Lombardy tetap menjadi episentrum sejati, karena sebenarnya virus ini hampir bisa diberantas di wilayah-wilayah lainnya.
Baca Juga
Selama 24 jam terakhir, tercatat 22 kematian di Lombardy terkait dengan corona. Sebanyak 13 orang masih menjalani perawatan intensif, 99 dinyatakan sembuh dan boleh keluar rumah sakit.
Selanjutnya, dari 9.176 tes swab sepanjang Selasa, hanya ada 159 kasus positif baru. Jumlah keseluruhan kasus aktif di Lombardy turun 738 menjadi 24.477.
Semua wilayah kecuali Lombardy (159), Piedmont (86), dan Liguria (53) mencatatkan di bawah 25 kasus baru selama 24 jam terakhir. Bahkan, di Bolzano, Sardinia, Calabria, Molise, dan Basilicata tak ada kasus positif baru.
