Bisnis.com, JAKARTA – Pemenang lelang motor listrik bertanda tangan Presiden Jokowi seharga Rp2,5 miliar sempat digelandang ke kantor polisi.
Pemenang lelang tersebut ialah Muhammad Nuh alias M. Nuh, belakangan, dia diketahui sebagai buruh harian asal Jambi.
Kepala Bidang Humas Polda Jambi Komisaris Besar Kuswahyudi mengatakan polisi hanya meminta keterangan M. Nuh dan tidak menahan pria tersebut.
“Hanya diambil keterangan,” kata Kuswahyudi, Kamis, 21 Mei 2020.
Meskipun demikian, dia tak mau menjelaskan lebih detil mengenai alasan polisi memeriksa M. Nuh.
"Karena dia yang heboh itu, sudah tahulah hebohnya apa. Yang penting pada intinya tidak ditangkap dan tidak ditahan," ujarnya.
Dikabarkan Kepolisian menangkap M. Nuh di Jambi. Dia mengaku sebagai pengusaha dan berhasil mendapatkan motor listrik Gesits dengan tanda tangan Presiden Jokowi seharga Rp 2,5 miliar.
Adapun, lelang motor listrik tersebut dilakukan di acara konser amal Covid-19 yang diselenggarakan oleh BPIP dan MPR.
Nuh digelandang ke kantor polisi dengan tuduhan melakukan penipuan dan tidak membayar motor listrik seharga Rp2,5 miliar tersebut.
Diberitakan sebelumnya, motor listrik bertanda tangan Jokowi itu jatuh ke tangan warga asal Jambi bernama M. Nuh yang berhasil menawar dengan cepat di harga Rp2,55 miliar.
Adapun, konser amal yang disiarkan langsung oleh TVRI dan beberapa stasiun televisi swasta itu juga dimeriahkan oleh penampilan dari sederet musisi ternama seperti Rossa, Via Vallen, Lyodra, dan tentu penampilan Bimbo dengan membawakan lagu-lagu andalannya.