Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai prospek ritel modern dan evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), antara lain, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Senin (18/5/2020).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Rintangan Kian Bertambah. Sepanjang kuartal I/2020, emiten di pasar modal mencatatkan kinerja positif di tengah kondisi yang cukup menantang. Namun, hasil yang menggembirakan itu diproyeksikan sulit terjadi pada kuartal II/2020, seiring dengan merebaknya Covid-19.
Cuan Lebaran Kian Menipis. Pelaku usaha ritel modern memperkirakan penjualan produk selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini tidak akan membukukan capaian sebagaimana kondisi normal. Hilangnya kontribusi penjualan selama periode ini dipastikan memengaruhi pertumbuhan transaksi sepanjang tahun.
Pebisnis Tata Ulang Rencana Kerja. Pelaku usaha akan menata ulang kembali kinerja dan target pascapandemi Covid-19 yang cukup melumpuhkan berbagai hal. Stimulus pada industri, termasuk penurunan harga gas industri diharapkan benar-benar diimplementasikan guna mendorong perbaikan kinerja.
Ladang Startup Makin Subur. Beberapa vertical startup alias perusahaan rintisan berbasis teknologi diprediksi masih mampu menorehkan pendanaan dan kinerja yang moncer di tengah tantangan kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Saatnya Bantu Transportasi. Sudah lebih dari 2 bulan sejak kasus pertama virus corona menulari seorang warga di Depok, Jawa Barat, hingga kini belum ada tanda-tanda kurva kasus Covid-19 melandai.
Pelonggaran Dimulai Sebagian. Hasil evaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Provinsi Jawa Barat menunjukkan tren positif menekan penyebaran Covid-19. Sejumlah wilayah dimungkinkan untuk pelonggaran tanpa mengurangi level pengawasan.
Bereskan Masalah Penyimpangan. Langkah pemerintah yang menaikkan iuran kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan untuk peserta individu atau mandiri perlu diimbangi langkah nyata menekan tindak penyimpangan (fraud).
Distribusi Adil Jadi Tantangan. Dunia kini menunggu kemajuan penelitian vaksin virus corona. Namun, di tengah ketergesa-gesaan pemerintah sejumlah negara membuka ekonomi dan mobilisasi penelitian oleh negara-negara kaya, upaya itu dihadapkan pada tantangan distribusi yang adil dan merata ke seluruh penjuru dunia.
Siasat Di Kala Sulit. Covid-19 telah mengubah drastis kehidupan masyarakat dunia, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini mendorong perusahaan asuransi jiwa untuk mengatur siasat agar tetap mampu memasarkan produknya di tengah penerapan kebijakan pembatasan sosial skala besar untuk mengurangi dampak pandemi.
Bank Syariah Tetap Solid. Perbankan syariah memiliki daya tahan yang relatif lebih kuat menghadapi Covid-19. Meskipun demikian, kalangan perbankan Islami ini tetap menyiapkan beragam cara guna mengantisipasi dampak berlarut akibat pandemi ini.