Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada! Masyarakat di Area Padat Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona

Sebuah hasil riset di Inggris menyatakan masyarakat yang tinggal di daerah padat dan area kumuh lebih rentan terinfeksi virus corona
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar
Warga beraktivitas di permukiman semi permanen di Kampung Kerang Ijo, Muara Angke, Jakarta, Selasa (22/1/2019)./ANTARA-Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA— Sebuah hasil riset di Inggris menyatakan masyarakat yang tinggal di daerah padat dan area kumuh lebih rentan terinfeksi virus corona.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan oleh The Lancet Infectious Diseases di Inggris, penyakit gagal ginjal juga ditengarai memiliki hubungan dengan virus corona. Riset ini melibatkan 3.800 orang yang positif terinfeksi virus corona di Inggris.

Ketika wabah virus corona menyerang seluruh dunia, kebanyakan riset fokus kepada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan infeksi yang parah. Riset ini menggali lebih dalam area kumuh, di mana pasien dirawat oleh dokter umum dan dokter primer yang kemungkinan juga sakit, tetapi terlihat di luar rumah sakit atau ruang gawat darurat.

“Sangat penting untuk mengetahui kelompok mana yang lebih rentan terinfeksi supaya kita bisa memahami transmisi SARS-Cov-2 dan bagaimana mencegah kasus baru,” kata Simon de Lusignan, seorang profesor dan direktur di University Royal College of General Practitioners di Inggris, dilansir Bloomberg, Sabtu (16/5/2020).

Riset ini juga menemukan bahwa infeksi ini lebih banyak menyerang kelompok usia lebih tua, obesitas, pria.

Studi ini menemukan bahwa merokok memacu hasil tes positif yang lebih rendah, tetapi itu tidak berarti bahwa merokok melindungi manusia dari infeksi virus ini. Dari sekian banyak kemungkinan, merokok diperkirakan merusak sensitifitas tes. Yang pasti, riset ini menyebutkan bahwa merokok meningkatkan level keparahan virus corona.

Pengambilan data dilakukan selama 28 Januari hingga 4 April 2020 melalui riwayat elektronik para dokter di Inggris. Para penulis menggarisbawahi bahwa ada beberapa grup etnis yang masuk ke dalam pendataan riset ini.

Lebih lanjut, masih diperlukan riset yang jauh lebih dalam untuk mengetahui faktor-faktor lain yang memengaruhi infeksi, termasuk pekerjaan yang berisiko, pendidikan dan pendapatan, akses ke fasilitas kesehatan, dan testing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper