Bisnis.com, JAKARTA - Virus corona baru SARS-CoV-2 mungkin tidak akan pernah hilang dan penduduk di seluruh dunia harus belajar untuk hidup beradaptasi dengannya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Organisasi itu beralasan karena beberapa negara di dunia mulai secara bertahap melonggarkan pembatasan kuncian yang diberlakukan dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona baru.
Karena itulah dunia tidak mungkin akan mampu menghilangkan sama sekali wabah itu, menurut WHO.
Virus itu pertama kali muncul di Wuhan, China akhir tahun lalu dan telah menginfeksi lebih dari 4,2 juta orang serta membunuh hampir 300.000 orang di seluruh dunia.
"Kita memiliki virus baru yang memasuki populasi manusia untuk pertama kalinya dan oleh karena itu sangat sulit untuk diprediksi kapan kita akan mengatasinya," kata Michael Ryan, Direktur Kedaruratan WHO seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Kamis (14/5/2020).
"Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik di komunitas kita dan mungkin tidak akan pernah hilang," katanya dalam konferensi pers virtual di Jenewa.
Dia mencontohkan bagaimana virus HIV hingga kini tidak bisa hilang.
Lebih dari setengah umat manusia telah dikunci sejak krisis virus corona dimulai.
WHO memperingatkan tidak ada cara untuk menjamin bahwa pelonggaran pembatasan tidak akan memicu gelombang kedua infeksi.
"Banyak negara ingin keluar dengan langkah-langkah yang berbeda," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Karena itu dia meminta setiap orang harus tetap waspada tinggi.
Ryan menambahkan bahwa ada "jalan yang sangat, sangat jauh" untuk kembali normal dan semua negara harus tetap berada di jalurnya.
Sementara itu, Worldometers.info melaporkan bahwa angka kematian global akibat serangan wabah Covid-19 hingga pagi ini telah mencapai 297.382 orang dengan jumlah kasus 4.417.903. Sedangkan mereka yang sembuh berjumlah 1.648.397 orang.