Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabar Baik, Berkat Terapi Plasma Darah Pasien Covid-19 Membaik  

Terapi plasma darah pasien sembuh Covid-19 sudah diberikan secara berkala kepada 3 orang pasien yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebaroto.
RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terapi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI/Bisnis-Nancy Junita
RSPAD Gatot Soebroto melakukan uji terapi plasma darah untuk pasien Covid-19. JIBI/Bisnis-Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA - Terapi plasma darah pasien sembuh Covid-19 sudah diberikan secara berkala kepada 3 orang pasien yang tengah dirawat di RSPAD Gatot Soebaroto.

“Saat ini sudah kami berikan kepada 3 pasien, dan responnya bagus semua,” kata Direktur Pembinaan Pengembangan RSPAD Gatot Soebroto Nana Sunardi melalui Buletin Video miiki TNI AD, Jakarta, yang dipublikasikan pada Selasa (12/5/2020).

Pasien pertama, Nana menuturkan, Nyonya M yang berusia 64 tahun dengan riwayat penyakit komorbid berupa diabetes melitus dan sakit jantung.

Pasien kedua, dia melanjutkan, tuan R tanpa komorbid berusia 68 tahun.

“Tuan D baru diberikan sekali terapi plasma, dan masih dalam monitor,” tuturnya.

Dua pasien yang sudah menerima tiga kali terapi plasma darah berangsur membaik. Malahan, kedua pasien yang sempat dirawat di ruang isolasi dengan tekanan negatif saat ini sudah dipindahkan ke ruang biasa.

“Nyonya M kini sudah bisa lepas ventilator. Artinya semuanya dalam kondisi yang baik setelah menerima terapi plasma ini. Kami masih evaluasi juga kemajuan klinis mereka,” tuturnya.

Konsorsium Covid-19 tengah mempersiapkan uji klinis serum pasien positif Covid-19 yang sembuh untuk digunakan sebagai obat alternatif selain Avigan bagi perawatan pasien terkait dengan Covid-19.

“Kami sudah dua Minggu ini mempersiapkan untuk menggunakan serum pasien positif yang sembuh ke dalam uji klinis. Biasanya bukan mengganti obat Avigan, tetapi dipakai secara bersama-sama,” kata Ketua Konsorsium Covid-19 Ali Ghuron Mukti melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Jakarta, pada Jumat (24/4/2020).

Dia menerangkan serum pasien yang sembuh itu mengandung antibodi yang spesifik terhadap virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Ihwal antibodi itu, dia menjelaskan, puncaknya terbentuk di tubuh pasien yang sembuh pada hari ke-21 sampai dengan 28.

“Biasanya puncak antibodi di tubuh pasien sembuh terbentuk di hari ke-21 sampai 28,” ujarnya.

Dia menuturkan langkah itu pertama kali dipraktikan oleh seorang profesor di John Hopkins lalu mendapatkan izin terbatas dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Lantas, dia melanjutkan, banyak rumah sakit di Amerika Serikat mulai menggunakannya.

“Di Indonesia sendiri, RSPAD Gatot Subroto sudah mulai untuk menerapkannya,” ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper