Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama di Indonesia, RSPAD Kantongi Izin Etik Penelitan Plasma Darah untuk Pasien Covid-19  

Direktur Pembinaan Pengembangan RSPAD Gatot Soebroto Nana Sunardi menuturkan pihaknya telah mendapatkan izin etik penelitian terkait pengembangan plasma darah pasien sembuh Covid-19 sebagai serum.
Harapan Baru Pasien Covid-19 I Buletin TNI AD
Harapan Baru Pasien Covid-19 I Buletin TNI AD

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pembinaan Pengembangan RSPAD Gatot Soebroto Nana Sunardi menuturkan pihaknya telah mendapatkan izin etik penelitian terkait pengembangan plasma darah pasien sembuh Covid-19 sebagai serum.

“Kami sudah membuat protokol etik penelitian dan telah diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kesehatan Nasional. Dan juga secara lokal yang ada di RSPAD yang sudah terdaftar di Komisi Etik Penelitian Kesehatan Nasional,” kata Nana melalui Buletin Video miiki TNI AD, Jakarta, yang dipublikasikan pada Selasa (12/5/2020).

Nana menuturkan pihaknya telah mendapatkan propelled etchical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Nasional, sehingga penelitian plasma darah itu secara legal boleh dikembangkan.

Selain itu, penelitian plasma konvalesen di RSPAD Gatot Soebroto itu merupakan yang pertama di Indonesia.

“Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) juga mengeluarkan fatwa untuk penelitian pada masa pandemi ini dan itu turut menjadi dasar kami untuk melakukan penelitian ini.

Konsorsium Covid-19 tengah mempersiapkan uji klinis serum pasien positif Covid-19 yang sembuh untuk digunakan sebagai obat alternatif selain Avigan bagi perawatan pasien terkait dengan Covid-19.

“Kami sudah dua Minggu ini mempersiapkan untuk menggunakan serum pasien positif yang sembuh ke dalam uji klinis. Biasanya bukan mengganti obat Avigan, tetapi dipakai secara bersama-sama,” kata Ketua Konsorsium Covid-19 Ali Ghuron Mukti melalui pesan tertulis kepada Bisnis, Jakarta, pada Jumat (24/4/2020).

Dia menerangkan serum pasien yang sembuh itu mengandung antibodi yang spesifik terhadap virus Corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Ihwal antibodi itu, dia menjelaskan, puncaknya terbentuk di tubuh pasien yang sembuh pada hari ke-21 sampai dengan 28.

“Biasanya puncak antibodi di tubuh pasien sembuh terbentuk di hari ke-21 sampai 28,” ujarnya.

Dia menuturkan langkah itu pertama kali dipraktikan oleh seorang profesor di John Hopkins lalu mendapatkan izin terbatas dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Lantas, dia melanjutkan, banyak rumah sakit di Amerika Serikat mulai menggunakannya.

“Di Indonesia sendiri, RSPAD Gatot Subroto sudah mulai untuk menerapkannya,” ungkapnya.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper