Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Covid-19 Global: Ada Kasus Corona Lagi di Wuhan, Hydroxychloroquine Gagal

Jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) mencapai total lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia. Wuhan, kampung halaman virus mematikan ini, melaporkan kasus-kasus baru setelah mengakhiri lockdown bulan lalu.
Central Square di pusat Kota Kopenhagen, Denmark, pada 15 April 2020 tampak sepi karena penerapan karantina wilayah./Bloomberg/Carsten Snejbjerg
Central Square di pusat Kota Kopenhagen, Denmark, pada 15 April 2020 tampak sepi karena penerapan karantina wilayah./Bloomberg/Carsten Snejbjerg

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) mencapai total lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia. Wuhan, kampung halaman virus mematikan ini, melaporkan kasus-kasus baru setelah mengakhiri lockdown bulan lalu.

Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai total 4.250.862 hingga Senin (11/5/2020) malam waktu GMT atau Selasa (12/5/2020) pagi WIB.

Sebanyak 1.525.193 orang di antara jumlah tersebut dinyatakan berhasil sembuh, 286.986 pasien meninggal dunia, dan 2.438.683 pasien masih terinfeksi.

Kontribusi terbesar banyaknya kasus infeksi dipegang Amerika Serikat sebesar 1.385.262 atau mengalami penambahan sebanyak 17.624 pasien baru pada Senin. Di antara jumlah kasus tersebut, 260.624 orang dinyatakan sembuh dan 81.759 pasien meninggal dunia.

Angka-angka itu semakin mengukuhkan posisi negeri berekonomi terbesar di dunia itu sebagai negara dengan jumlah kasus dan korban jiwa terbanyak di dunia akibat Covid-19.

Dalam suatu konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (11/5/2020) waktu setempat, Trump mendeklarasikan “kemenangan” justru ketika angka kematian akibat wabah Covid-19 di Negeri Paman Sam menembus 80.000 korban jiwa.

Trump kemudian buru-buru menerangkan tentang apa yang dimaksudnya dengan “kemenangan”. Ia mengatakan hanya berbicara soal pengujian virus.

AS tidak melakukan lebih dari 100.000 tes virus corona hingga 19 Maret, menurut data yang dihimpun oleh Covid Tracking Project. Akan tetapi, lebih dari 300.000 tes dilakukan setiap hari pada Kamis, Jumat, dan Sabtu pekan lalu.

“Kita telah menang dalam hal pengujian. Kalian tidak akan pernah menang ketika [melakukan tes] pada 90.000, 100.000, atau 80.000 orang pada hari ini. Yang saya maksudkan adalah kita memiliki kapasitas pengujian yang hebat sekarang,” terang Trump, dilansir dari Bloomberg.

Di sisi lain, obat malaria yang dipuji oleh Presiden Trump sebagai pengobatan coronavirus dilaporkan gagal membantu pasien di New York City berhasil melawan patogen ini, baik ketika digunakan sendiri atau dengan antibiotik.

Menurut laporan dalam Journal of the American Medical Association, pasien-pasien yang diberi hydroxychloroquine cenderung akan meninggal, terutama jika mereka juga diobati dengan antibiotik azithromycin, ketimbang pasien yang tidak diberi obat tersebut, meskipun mereka juga sakit dan memiliki lebih banyak masalah kesehatan.

Perbedaan-perbedaan itu tidak lagi bermakna begitu para dokter memperhitungkan tingkat keparahan penyakit itu.

Temuan dari para peneliti di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Albany dan Departemen Kesehatan Negara Bagian New York mengonfirmasi laporan lain yang memeriksakan obat tersebut.

Tinjauan rekam medis dari 1.438 pasien yang dirawat di rumah sakit di New York City menemukan serangan jantung lebih umum dialami pada mereka yang mendapatkan kedua obat tersebut.

Berturut-turut menyusul banyaknya jumlah kasus di AS adalah Spanyol, Inggris, Rusia, dan Italia (lihat tabel). Sementara itu, China, negeri asal virus corona jenis baru tersebut, berada di posisi 11 setelah Iran.

Kota Wuhan di China melaporkan adanya kasus-kasus infeksi baru virus corona sejak mengakhiri lockdown selama 76 hari pada 8 April.

Enam kasus yang ditransmisikan secara lokal, dilaporkan pada 9 dan 10 Mei, ditemukan pada pasien yang sudah menjalani karantina dan tidak menunjukkan gejala sebelum ditemukan positif terinfeksi, menurut pemerintah setempat.

Dari sisi jumlah korban jiwa, menyusul Amerika Serikat, Inggris mencatat angka kematian tertinggi yakni 32.065 orang, disusul Italia, Spanyol, dan Prancis sebanyak 30.739, 26.744, dan 26.643 korban jiwa.

Virus ini sendiri telah menyebar ke total 212 negara di dunia. Di Indonesia, virus corona tercatat telah menginfeksi 14.265 orang, dengan 991 pasien di antaranya meninggal dunia dan 2.881 orang sembuh.

Update Virus Corona 10 Negara Teratas

Negara

Jumlah Kasus Terbanyak

Jumlah Korban Jiwa

Jumlah Pasien Sembuh

Amerika Serikat

1.385.262

81.759

260.624

Spanyol

268.143

26.744

177.846

Inggris

223.060

32.065

N/A

Rusia

221.344

2.009

39.801

Italia

219.814

30.739

106.587

Prancis

177.423

26.643

56.724

Jerman

172.576

7.661

145.617

Brasil

168.331

11.519

67.384

Turki

139.771

3.841

95.780

Iran

109.286

6.685

87.422

Sumber: worldometers


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper