Bisnis.com, JAKARTA – Maksud hati ingin menyatakan keberhasilan pemerintahannya dalam hal pengujian virus corona, Presiden Amerika Serikat Donald Trump buru-buru mengakhiri kesempatan ini setelah seorang wartawan kelahiran China melayangkan pertanyaan.
Dalam suatu konferensi pers di Gedung Putih pada Senin (11/5/2020) waktu setempat, Trump mendeklarasikan “kemenangan” justru ketika angka kematian akibat wabah penyakit virus corona di Negeri Paman Sam menembus 80.000 korban jiwa.
“Berkat keberanian warga dan strategi agresif kami, ratusan ribu nyawa telah diselamatkan. Dalam setiap generasi, melalui setiap tantangan, kesulitan dan marabahaya, Amerika telah bangkit untuk tugas itu. Kami telah memenuhi momen itu dan kami telah menang,” papar Trump, seperti dilansir melalui Bloomberg, Selasa (12/5/2020).
Konferensi pers ini dimaksudkan untuk merayakan keberhasilan pemerintahan Trump dalam memperluas pengujian untuk virus corona. Trump kemudian buru-buru menerangkan tentang apa yang dimaksudnya dengan “kemenangan”. Dia mengatakan hanya berbicara soal pengujian virus.
AS tidak melakukan lebih dari 100.000 tes virus corona hingga 19 Maret, menurut data yang dihimpun oleh Covid Tracking Project. Akan tetapi, lebih dari 300.000 tes dilakukan setiap hari pada Kamis, Jumat, dan Sabtu pekan lalu.
“Kami telah menang dalam hal pengujian. Kalian tidak akan pernah menang ketika [melakukan tes] pada 90.000, 100.000, atau 80.000 orang pada hari ini. Yang saya maksudkan adalah kami memiliki kapasitas pengujian yang hebat sekarang,” terangnya.
Menurut data Bloomberg, ada lebih dari 1,3 juta kasus Covid-19 di AS, dengan lebih dari 80.000 orang di antaranya telah meninggal dunia hingga Senin (11/5).
Tak disangka, penjelasan Trump disambut pertanyaan sengit dari Weijia Jiang, seorang reporter CBS News yang lahir di China. Jiang mencatat bahwa Trump telah berulang kali membual bahwa AS kini memimpin dunia dalam pengujian virus corona.
“Mengapa itu penting? Mengapa ini menjadi kompetisi global bagi Anda jika setiap hari warga Amerika masih kehilangan nyawa mereka dan kita masih melihat bertambahnya kasus?” tanya Jiang kepada Trump.
Tak mau disalahkan, Trump berkilah bahwa pertanyaan itu salah sasaran.
“Banyak yang kehilangan nyawa di penjuru dunia dan mungkin itu pertanyaan yang harus Anda tanyakan kepada China. Jangan tanya saya, tanyakan pertanyaan itu kepada China, oke?” balas Trump.
Tanya jawab tersebut berkembang memanas dengan pertanyaan balik dari sang reporter mengapa pertanyaan macam itu disampaikan khusus kepadanya.
“Pak, mengapa Anda mengatakan itu kepada saya, khususnya, bahwa saya harus bertanya kepada China,” tanya Jiang lagi.
“Saya tidak mengatakannya secara khusus kepada siapa pun. Saya mengatakannya kepada siapa pun yang akan mengajukan pertanyaan jelek seperti itu,” jawab Trump.
Seakan merasa terpojok, tak lama kemudian Trump mengakhiri konferensi pers tersebut dan meninggalkan tempat jumpa pers.