Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengapresiasi upaya dan inisiatif pemerintah Kota Tangerang dalam mempercepat proses penyaluran bansos menggunakan aplikasi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan aplikasi yang disebut Sidata dan Sigacor (Siaga Corona) mampu menjamin data penerima bansos terverifikasi dan lebih transparan.
"Dengan aplikasi ini, baik dari segi pengiriman ataupun sasarannya sudah terverifikasi dengan baik. Saya kira ini bisa dicontoh oleh kabupaten/kota lain, meski saya yakin kabupaten/kota yang lain juga sudah mengembangkan aplikasi," kata dikutip dalam keterangan resminya Selasa (12/5/2020).
Menurut Muhadjir, penggunaan aplikasi itu juga sejalan dengan arahan Presiden Jokowi untuk memastikan data penerima bansos betul-betul tepat sasaran dan cepat sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal itu sekaligus menjadi rekap data untuk perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Tak hanya itu, aplikasi tersebut juga menunjukkan kerja sama yang sudah sangat baik dan terpadu antara pemerintah pusat, daerah, dan para perangkat kelurahan dalam menangani dampak sosial ekonomi masyarakat akibat Covid-19.
Selain itu, aplikasi itu membuat pemberian bantuan stimulus Covid-19 di Kota Tangerang tidak overlapping antara bantuan pusat dan daerah, dibedakan dengan pembagian zona wilayah kecamatan.
Baca Juga
"Tapi perlu diingat bahwa kita akan terus melakukan evaluasi. Jadi jangan kaget kalau di tengah jalan ada perubahan-perubahan berdasarkan hasil monitoring tim saya yang disampaikan kepada Mensos dan Mendes untuk perbaikan berikutnya," ucap mantan Mendikbud tersebut.
Adapun perkembangan realisasi bansos presiden sudah bergerak signifikan. Tahap 1 untuk wilayah DKI Jakarta rampung 100 persen dilanjutkan tahap II sudah 22,2 persen, menyusul wilayah Bodetabek tahap I keseluruhan 8,83 persen dengan khusus wilayah Kota Tangerang sebanyak 5.955 KPM atau 10,76 persen.
"Bantuan akan terus kita salurkan sambil kita mengupayakan percepatan penanganan Covid-19. Kalau untuk Jabodetabek ini sudah ada penurunan untuk kasus positifnya, maka perhatian pemerintah akan mulai bergeser ke wilayah luar Jabodetabek yang kita taksir menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19," paparnya.