Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Filipina mengumumkan akan memulangkan 45.000 pekerja imigran tambahan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) ke negara masing-masing hingga selambat-lambatnya Juni 2020.
Sebelumnya, mereka telah berhasil memulangkan 26.700 imigran korban PHK. Artinya, bila berjalan sesuai target, pemerintah berharap sebanyak 71.700 pekerja migran sudah tiba ke negara masing-masing pada awal Juni 2020.
Juru Bicara Lembaga Kesejahteraan Pekerja Migran Asing Hans Cacdac menyebut pemulangan ini sebagai prioritas pemerintah. Sebab, mereka meyakini bila tidak dipulangkan korban-korban PHK tersebut bisa menghambat penanggulangan Covid-19.
Atas dasar itu pula Cacdac menyebut pihaknya bakal mengajukan anggaran tambahan sebesar 2,5 miliar peso kepada kongres. Dana ini menurutnya dibutuhkan untuk menjamin lokasi tinggal sementara, makanan, dan transport untuk memulangkan para imigran.
"Kami harus mengoptimalkan anggaran kami karena program ini punya peran penting untuk reintegrasi, reskilling dan penjaminan kehidupan bila nanti lockdown sudah berakhir," ujar Cacdac dalam konferensi video Senin (11/5/2020), seperti diwartakan Bloomberg.
Saat ini kasus positif Covid-19 terkonfirmasi di Filipina sudah menembus angka 11.086. Dari angka tersebut, 1.999 orang dinyatakan sembuh dan 726 orang telah meninggal.
Adapun total kasus corona terkonfirmasi di seluruh dunia sudah mencapai 4,12 juta. Sebanyak 1,42 juta orang telah sembuh, dan total korban jiwa sudah mencapai lebih dari 283.000.