Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Covid-19 Kembali Meningkat di Jerman Setelah ‘Lockdown’ Dilonggarkan

Kasus baru infeksi virus corona atau Covid-19 kembali meningkat di Jerman hanya beberapa hari setelah para pemimpin negara itu melonggarkan kebijakan lockdown atau pembatasan sosial.
Suasana menjelang senja di kawasan Romerberg, Frankfurt-Jerman, ketika virus corona (Covid-19) mulai menginfeksi sejumlah negara di kawasan Eropa awal Februari 2020./Bisnis-Nurbaiti
Suasana menjelang senja di kawasan Romerberg, Frankfurt-Jerman, ketika virus corona (Covid-19) mulai menginfeksi sejumlah negara di kawasan Eropa awal Februari 2020./Bisnis-Nurbaiti

Bisnis.com, BERLIN – Kasus baru infeksi virus corona atau Covid-19 kembali meningkat di Jerman hanya beberapa hari setelah para pemimpin negara itu melonggarkan kebijakan lockdown atau pembatasan sosial.

Institut Robert Koch untuk pengendalian penyakit mengatakan dalam buletin hariannya bahwa jumlah orang yang terinfeksi dari setiap orang yang sakit—yang dikenal sebagai tingkat reproduksi atau R—telah meningkat menjadi 1,1. Ketika angka itu naik di atas 1, berarti jumlah infeksi meningkat.

Sebelumnya, Kanselir Angela Merkel, yang tunduk pada tekanan dari para pemimpin 16 negara federal Jerman untuk memulai kembali kehidupan sosial dan memulihkan kembali perekonomian, mengumumkan sejumlah langkah pelonggaran pada Rabu (6/5/2020) yang mencakup lebih banyak pembukaan toko dan sekolah secara bertahap.

Pada saat yang sama, dia meluncurkan aturan darurat untuk memungkinkan diberlakukannya kembali pembatasan pergerakan jika infeksi meningkat kembali.

Karl Lauterbach, seorang anggota parlemen dari Partai Demokrat Sosial dan seorang profesor epidemiologi, memperingatkan bahwa virus corona baru dapat mulai menyebar lagi dengan cepat setelah melihat kerumunan besar pada Sabtu (9/5) di kota kelahirannya di Cologne.

"Diperkirakan tingkat R akan melampaui 1 dan kami akan kembali ke peningkatan eksponensial. Langkah-langkah melonggarkan pembatasan itu dipersiapkan dengan terlalu buruk,” kata Lauterbach dalam cuitan.

Robert Koch Institute mengatakan pada Minggu (10/5) bahwa jumlah kasus baru virus corona yang dikonfirmasi telah meningkat 666 menjadi total 169.218. Sementara itu, jumlah kematian harian meningkat 26 menjadi total 7.395.

Jerman memiliki beban kasus Covid-19 terbesar keenam di Eropa tetapi telah berhasil mengendalikan jumlah kematian akibat penyakit pernapasan yang sangat menular itu berkat pengujian yang meluas dan dini serta sistem perawatan kesehatan yang dijalankan dan didanai dengan baik.

Fase terakhir dari manajemen pandemi ini, menurut kritikus, telah menempatkan terlalu banyak beban bagi otoritas lokal untuk mendeteksi dan merespons wabah baru. Ambang batas yang ditetapkan pada 50 kasus per 100.000 orang untuk menerapkan kembali aturan jarak sosial juga dilihat oleh beberapa ahli epidemiologi terlalu tinggi.

Batasan itu telah terlampaui di dua distrik di negara bagian Rhine-Westphalia Utara dan Schleswig Holstein, tempat kasus Covid-19 menyebar di antara para pekerja di pabrik pengolahan daging.

Pabrik di Rhine-Westphalia Utara ditutup pada Jumat setelah lebih dari 150 dari 1.200 pekerjanya dinyatakan positif terinfeksi corona. Banyak dari mereka adalah migran dari Eropa Timur yang dipekerjakan oleh subkontraktor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nurbaiti
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper