Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Baru Corona di Jerman Turun Lima Hari Berturut-turut

Jumlah kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) di Jerman menurun untuk hari kelima berturut-turut di tengah langkah pemerintah melonggarkan pembatasan dan menghidupkan kembali aktivitas perekonomian.
Pejalan kaki melewati patung wajah Karl Marx di Chemnitz, Jerman/ Bloomberg - Krisztian Bocsi
Pejalan kaki melewati patung wajah Karl Marx di Chemnitz, Jerman/ Bloomberg - Krisztian Bocsi

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus baru infeksi virus corona (Covid-19) di Jerman menurun untuk hari kelima berturut-turut di tengah langkah pemerintah melonggarkan pembatasan dan menghidupkan kembali aktivitas perekonomian.

Menurut data yang dihimpun Johns Hopkins University, ada 488 kasus tambahan dalam kurun waktu 24 jam hingga Selasa pagi (5/5/2020) waktu setempat, jumlah terendah dalam sekitar lima pekan.

Dengan demikian, jumlah kasus positif terinfeksi virus corona di Jerman mencapai total 166.152, sedangkan jumlah korban jiwa bertambah 127 menjadi 6.993 orang.

Dalam beberapa pekan terakhir, Jerman perlahan-lahan mengurangi pembatasan pada kegiatan bisnis dan liburan seiring dengan upaya pemerintah untuk menghidupkan kembali perekonomian tanpa memicu gelombang kedua infeksi.

Taman bermain, museum, gereja dan kebun binatang diizinkan untuk dibuka kembali pekan ini, sementara salon rambut menjadi gerai ritel terbaru yang kembali dibuka. Pada saat yang sama, banyak siswa sekolah menengah dan dasar kembali ke sekolah.

Kanselir Angela Merkel dan para pemimpin regional dijadwalkan bertemu pada Rabu (6/5/2020) untuk mempertimbangkan langkah-langkah selanjutnya.

Pada saat itu, pemerintah berharap memiliki data yang lebih dapat diandalkan tentang dampak langkah pelonggaran yang dimulai pada 20 April ini. Beberapa pemimpin negara mendorong untuk lebih cepat kembali ke kehidupan normal, sementara Merkel cenderung tetap bersikap hati-hati.

“Kami melihat, sebagai hasil dari pencapaian bersama kami, bahwa wabah virus ini telah berubah dari fase dinamis sekitar awal hingga pertengahan Maret ke situasi di mana kami mengendalikannya,” ujar Menteri Kesehatan Jens Spahn dalam sebuah wawancara dengan radio DLF, dikutip dari Bloomberg.

"Masyarakat secara wajar bertanya tentang masa depan, terutama mereka yang paling terpukul. Saya memahami perdebatan yang ada dan saya pikir penting bahwa ini terjadi, tetapi sama pentingnya bahwa kita menumbuhkan ketergantungan dan kepercayaan dengan kriteria dan aksi bersama yang jelas,” paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper