Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Gas India Kembali Bocor, Ribuan Orang Dievakuasi

Gas beracun yang telah menewaskan 13 orang di India kembali bocor dari pabrik LG Chem di Visakhapatnam sehingga memicu evakuasi besar-besaran.
Proses evakuasi warga korban ledakan pabrik  LG Polymers Kamis 7 Mei 2020. Video akun Youtube Bloomberg Quick Take
Proses evakuasi warga korban ledakan pabrik LG Polymers Kamis 7 Mei 2020. Video akun Youtube Bloomberg Quick Take

Bisnis.com, JAKARTA - Gas beracun yang telah menewaskan 13 orang di India kembali bocor dari pabrik LG Chem di Visakhapatnam sehingga memicu evakuasi besar-besaran.

"Situasinya tegang," kata petugas pemadam kebakaran distrik setempat, Surendra Anand seperti dikutip Aljazeera.com, Jumat (8/5/2020).

Dia menambahkan bahwa orang-orang dalam radius 5 km (3 mil) dari pabrik di kota pantai timur Visakhapatnam, negara bagian Andhra Pradesh itu sedang dievakuasi.

Beberapa jam sebelumnya, pihak berwenang mengatakan bahwa situasi perusahaan di pinggiran Visakhapatnam itu di bawah kendali. Kebocoran yang terjadi kemarin pagi telah membuat ratusan orang sakit.

Perusahaan itu dioperasikan oleh LG Polymers, unit pembuat petrokimia terbesar Korea Selatan, LG Chem Ltd.

Sebanyak 1.500 orang terpaksa dievakuasi yang sebagian besar berasal dari desa tetangga, sekitar 14 km (9 mil) dari Visakhapatnam. Simak proses evakuasinya dari Bloomberg Quick Take

Rekaman di saluran televisi India menunjukkan orang-orang, termasuk wanita dan anak-anak, berbaring tak bergerak di jalan-jalan Visakhapatnam, sebuah kota pelabuhan industri.

BBC.com melaporkan setidaknya 13 orang tewas dan 800 lainnya dibawa ke rumah sakit. Kebocoran itu terjadi ketika orang-orang tidur.

Sejumlah dokter mengatakan pasien mengeluhkan sensasi terbakar di mata dan kesulitan bernafas.

Laporan menunjukkan upaya awal untuk mengendalikan kebocoran gas tidak berhasil tetapi perusahaan dan pejabat negara mengatakan situasinya sekarang terkendali.

LG mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab insiden tersebut, dan sedang mencari cara "untuk menyediakan perawatan cepat" bagi mereka yang terkena dampak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper