Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketum Demokrat AHY Dukung Penolakan Masuknya TKA China di Sultra

AHY mengatakan seluruh pihak sebaiknya saat ini fokus pada penanganan pandemi virus Corona yang tengah melanda Indonesia.
Putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan istri Annisa Pohan (kanan) saat menyambangii kediaman Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk berhalalbihalal, di Jakarta, Rabu (5/6/2019)./ANTARA FOTO-Reno Esnir
Putra Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) dan istri Annisa Pohan (kanan) saat menyambangii kediaman Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri untuk berhalalbihalal, di Jakarta, Rabu (5/6/2019)./ANTARA FOTO-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan dukungannya terhadap aksi penolakan DPRD Sulawesi Tenggara terkait rencana masuknya tenaga kerja asing asal Tiongkok ke wilayah tersebut.

Hal tersebut disampaikan Agus Harimutri Yudhoyo atau yang akrab disapa AHY ini melalui akun twitternya @AgusYudhoyono pada Kamis (30/4/2020). Cuitanya itu disampaikan untuk meresepon pemberitaan mengenai aksi penolakan terhadap 500 tenaga kerja asing (TKA) asal China yang akan masuk ke Sultra.

"Apresiasi untuk DPRD Sultra Fraksi Partai Demokrat yang ikut menginisiasi penolakan terhadap masuknya TKA Tiongkok," tulis AHY di akun twitternya Kamis (30/4/2020).

Ketimbang mendatangkan ratusan TKA dari China, dia mengatakan seluruh pihak sebaiknya saat ini fokus pada penanganan pandemi virus Corona atau Covid-19 yang tengah melanda Indonesia.

"Semua pihak harus fokus prioritaskan kesehatan masyarakat dan pencegahan menyebarnya virus, termasuk dengan membatasi masuknya orang dari pusat pandemi,' ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Abdurrahman Saleh menegaskan bakal memimpin langsung aksi demonstrasi jika 500 TKA asal China benar-benar datang ke daerah itu.

"Kalau ini tetap dipaksakan datang (500 TKA), intelijen kita bisa mengawasi kapan datangnya. Saya akan memimpin langsung demonstrasi, semoga ini bisa menjadi sejarah, ini bisa dikenang sampai 2024," kata Abdurrahman.

Dia mengungkapkan, alasan penolakan terhadap rencana kedatangan ratusan TKA tersebut, karena masyarakat Sultra saat ini tengah menghadapi Covid-19.

Menurutnya, kedatangan TKA Sultra dinilai akan menimbulkan keresahan bagi masyarakat dan dapat menimbulkan gejolak sosial di tengah-tengah masyarakat.

"DPRD bukan antiasing, kita komitmen bahwa investasi dibutuhkan dan regulasinya harus dipatuhi. Namun, hari ini dunia sedang pandemi Covid-19, untuk itu mewakili fraksi kita tolak. Di satu sisi aturan regulasi benar tapi dampak kedepannya dan dampak sosialnya," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper