Bisnis.com, JAKARTA - Tiada kasus baru virus Corona (Covid-19) di Korea Selatan dalam 24 jam terakhir. Ini seperti tonggak sejarah bagi Negeri Gingseng tersebut menuliskan "nol kasus" penularan lokal virus Corona.
"Ini terasa seperti tonggak sejarah. Dan sebagai seorang jurnalis yang telah mengikuti perjuangan agresif dan sukses Korsel terhadap virus ini, rasanya luar biasa hanya dengan mengetikkan kata 'nol kasus'," begitu kata wartawan BBC di Korsel, Laura Bicker, seperti yang dikutip dari laman kantor berita Inggris tersebut, Kamis (30/4/2020).
Pada Februari, Korsel merupakan salah satu negara di luar China dengan kasus virus Corona terburuk di dunia. Namun, dokter, petugas medis, petugas kesehatan, hingga masyarakat di sana bahu-membahu meminimalisir virus tersebut dengan segala cara.
Beberapa di antaranya, menjaga jarak satu dengan lainnya, selalu menggunakan masker, dan yang terpenting melakukan tes massal untuk melokalisir pusat pesebaran virus.
"Saya ingat melihat dokter dan perawat yang kelelahan di kota Daegu yang paling parah memberi tahu saya bahwa mereka akan melakukan apa saja untuk mengendalikan tingkat infeksi," ucap Laura.
Kini, mereka bisa menikmati hamparan sinar matahari sembari merayakan salah satu hari besar Korsel, ulang tahun Buddha. Selain itu, menurut Laura, taman penuh dengan orang-orang yang tertawa dengan teman-teman yang berpiknik.
Baca Juga
"Bandara setempat dipenuhi dengan penumpang yang bersemangat yang terbang ke Pulau Jeju di selatan untuk memanfaatkan akhir pekan yang panjang - bandara tersibuk dalam beberapa bulan terakhir," ucap Laura.
Menurut Laura, ada hal lain yang membuat masyarakat mau untuk tertib dan membuat pandemi ini cepat berakhir di Korsel. Yakni, masyarakat bersyukur pemerintah tak menerapkan lockdown.
"Semua orang yang saya ajak bicara merasa bersyukur bahwa negara tidak lockdown. Mereka dikejutkan oleh dampak yang dialami Covid-19 di Eropa dan AS dan memberi tahu bahwa mereka [masyarakat Korsel] merasa beruntung dapat menikmati waktu bersama teman dan keluarga.
Kebahagian bukan hanya milik masyarakat Korea. Demikian juga dengan pemerintahannya. "Ini adalah kekuatan Korea Selatan dan rakyatnya," Presiden Moon Jae-in, Kamis (30/4/2020).
Hingga hari ini, menurut laporan Johns Hopkins University, jumlah pasien positif di Korsel mencapai 10.756 dengan total kematian 247 orang.