Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona Mudah Menyebar di Dalam Ruangan, Ini Buktinya

otoritas kesehatan di Korea Selatan mengambil tindakan agresif ketika wabah Covid-19 menggelembung pada Februari silam, dari ratusan kasus menjadi 6.000 kasus selama beberapa minggu.
Pasien virus corona/Antara
Pasien virus corona/Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Penyebaran virus corona di dalam ruangan kantor yang padat diketahui bisa menyebarkan virus corona dengan cepat.

Di Korea Selatan pada bulan lalu, 97 dari 811 atau 40 persen karyawan di call center Seoul positif terkena Covid-19. Dari total pekerja yang terinfeksi tersebut, 94 orang diketahui duduk di lantai yang sama - yakni lantai 11 – dan 79 orang berada di bagian yang sama.

Dalam sebuah artikel yang akan diterbitkan dalam jurnal Emerging Infectious Diseases, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menciptakan bagan tempat duduk berkode warna dari karyawan call center di lantai 11.

Dari diagram tersebut terlihat bagaimana para karyawan menghabiskan waktu yang panjang dengan berdekatan, membuat virus kemungkinan lebih mudah untuk menyebar.

“Meskipun ada interaksi yang cukup antara pekerja di lantai yang berbeda dari bangunan X di elevator dan lobi, penyebaran Covid-19 terbatas hampir secara eksklusif ke lantai 11, yang menunjukkan bahwa durasi interaksi [atau kontak] kemungkinan fasilitator utama untuk penyebaran lebih lanjut,” tulis CDC dalam laporannya.

Kemudian pada 8 Maret, seorang karyawan di call center Seoul positif terkena virus Corona. Pasien tersebut bekerja di lantai 10 dan tidak pernah pergi ke lantai 11.

Langkah otoritas pada saat itu adalah dengan menutup gedung tersebut pada hari berikutnya, dan semua orang yang bekerja atau tinggal di gedung tersebut harus melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

Gedung tersebut memiliki bagian real estat komersial di lantai 11 pertama dan apartemen tempat tinggal pada tanggal 13 hingga 18, yang berarti penduduk dan pekerja berhubungan di lobi dan lift.

Tim pemerintah kemudian datang untuk menguji semua pekerja dan penduduk, bersama dengan yang lainnya di rumah mereka. Siapa pun yang dites negatif diuji lagi dalam periode 14 hari. Secara total, 1.143 orang yang mengunjungi gedung itu diuji.

Kemudian tim pemerintah mengirim pesan teks kepada siapa saja yang datang di dekat gedung selama lebih dari lima menit untuk mengingatkan orang-orang akan kemungkinan paparan dan mengarahkan mereka untuk melakukan pengujian. Total lebih dari 16.000 pesan dikirimkan oleh pemerintah.

"Dengan menguji semua orang yang berpotensi terpapar dan kontak mereka untuk memfasilitasi isolasi pasien kasus Covid-19 yang bergejala dan tidak bergejala, kami mungkin telah membantu menghentikan rantai penularan," tulis CDC Korea dalam laporan tersebut.

Dari 1.100 lebih orang yang menjalani tes di gedung itu, 97 kembali positif. 4 pasien menunjukkan gejala pada saat pengujian, dan empat pasien lainnya tetap tidak menunjukkan gejala selama dua minggu penuh dari karantina mereka. Selain itu, 34 anggota rumah tangga karyawan dinyatakan positif.

Kebanyakan orang-orang yang terinfeksi adalah mereka yang duduk secara berdekatan di lantai 11. Dari 216 karyawan yang bekerja, 94 orang di antaranya terinfeksi. Kondisi ini berarti tingkat serangan virus – persentase kelompok yang tertular – adalah 43,5%.

Tidak seperti China, Amerika Serikat, dan sebagian besar negara Eropa, Korea Selatan tidak pernah menerapkan karantina dalam skala besar. Namun, Korea Selatan memberikan perkembangan penduduk tentang jumlah orang yang terinfeksi di setiap wilayah secara real time.

Kemudian, Korea Selatan juga mengembangkan aplikasi gawai pintar gratis yang mengirim peringatan teks darurat tentang situasi di lingkungan masing-masing.

Dalam kasus call center, respons agresif Korea Selatan setelah satu pekerja dinyatakan positif membuat otoritas kesehatan dengan cepat mengidentifikasi kasus lain dan memberi tahu siapa pun yang terpapar untuk mengisolasi diri sendiri, sehingga mengurangi penularan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper