Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur bank sentral AS, Federal Reserve, Jerome Powell menyuarakan keprihatinan terkait dengan krisis virus Corona yang bisa meninggalkan bekas luka permanen pada ekonomi AS.
Dia menilai para pembuat kebijakan perlu melakukan lebih banyak upaya untuk membatasi kerusakan tersebut.
Dalam teleconference selama 48 menit, setelah The Fed memutuskan tidak mengubah suku bunganya, Powell melihat pertempuran ekonomi melawan virus akan jauh dari kata selesai. Bahkan jika ekonomi mulai pulih - dari krisis terdalam sejak The Great Depression - pada kuartal ketiga.
Menurut Fed, Krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung menimbulkan risiko yang cukup besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah.
Penilaian suram bank sentral kontras dengan harapan para investor saham dan Presiden Donald Trump akan rebound ekonomi yang cepat. Penilaian ini juga menunjukkan bahwa Fed dapat mempertahankan tingkat suku bunga di level terendah selama bertahun-tahun ke depan.
"Perkiraan saya adalah tingkat dana akan nol untuk lima tahun ke depan," kata Jonathan Wright, profesor ekonomi di Universitas Johns Hopkins di Baltimore.
Baca Juga
Dia melihat ekonomi tidak dapat dengan mudah untuk sepenuhnya kembali normal. "Itu akan memerlukan kerja keras yang sangat lama untuk mengembalikan perekonomian pada lintasan lamanya."