Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Thailand Pertimbangkan Melonggarkan Lockdown Mulai Awal Mei

Thailand mungkin akan melonggarkan lockdown nasional parsialnya mulai awal Mei mendatang di provinsi-provinsi yang bebas dari infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg
Bangkok, Thailand./Brent Lewin-Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Thailand mungkin akan melonggarkan lockdown nasional parsialnya mulai awal Mei 2020 mendatang di provinsi-provinsi yang bebas dari infeksi virus corona baru penyebab Covid-19.

Menurut penasihat untuk menteri kesehatan Thailand Kamnuan Ungchusak, hanya provinsi-provinsi yang bebas dari patogen virus corona selama dua pekan yang memenuhi syarat untuk langkah tersebut.

“Proposalnya akan menjalani evaluasi lebih lanjut,” ungkap Kamnuan kepada awak media media pada Senin (20/4/2020), seperti dilansir dari Bloomberg.

Negara Asia Tenggara ini berada dalam keadaan darurat yang akan kedaluwarsa pada akhir April dan para pejabat pemerintah sedang membuat rencana untuk memulai kembali bisnis-bisnis yang tutup di tengah upaya menjaga jarak sosial (social distancing).

Lockdown tersebut secara langsung berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi yang tajam dan jutaan orang yang kehilangan pekerjaan.

“Langkah-langkah seperti melakukan skrining dan mengkarantina pendatang dari luar negeri, membatasi pertemuan sosial, dan mengenakan masker perlu dilanjutkan,” sambung Kamnuan.

Menurut Departemen Kesehatan, sebanyak 35 dari 77 provinsi di Thailand belum melaporkan satu pun kasus positif corona selama dua pekan, sementara sembilan provinsi tidak terdeteksi kasus sama sekali.

Sementara itu, wilayah Bangkok menyumbang sekitar separuh dari total jumlah kasus terinfeksi, disusul oleh wilayah Phuket.

Pada Senin (20/4), Thailand melaporkan jumlah kasus baru virus corona paling sedikit dalam lebih dari sebulan, sebanyak 27 infeksi, sehingga menjadikan total sebanyak 2.792 kasus sejauh ini.

Thailand juga tidak mencatatkan korban jiwa baru akibat Covid-19 untuk hari ketiga berturut-turut, sehingga total angka kematian tercatat sebanyak 47 orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper